Jabar Lewati Puncak Kedaruratan Covid-19, BOR RS Kembali 34 Persen

oleh

[ad_1]

JawaPos.com–Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, angka keterisian tempat tidur perawatan pasien Covid-19 atau bed occupancy ratio (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 kembali landai. Per Jumat (13/8), BOR berada di angka 34 persen.

”Jadi daerah kita sudah melewati puncak gunung kedaruratan (Covid-19) saat BOR kita 91 persen (pada 28 Juni), sekarang sudah turun tinggal sepertiganya, yakni kembali ke 34 persen,” ujar Ridwan Kamil seperti dilansir dari Antara seusai menghadiri Program Vaksinasi Covid-19 Jabar Quick Response di GOR Saparua Bandung, Jumat (13/8).

Dengan capaian tersebut, menurut dia, saatnya Jabar menggencarkan vaksinasi Covid-19. Terlebih ditargetkan akhir 2021, kekebalan kelompok atau herd immunity dapat tercapai dan masyarakat mulai hidup beradaptasi.

”Covid-19 tidak akan hilang dalam hidup kita, itu dugaan saya. Tapi kita tidak lagi dalam kecemasan dengan skala pandemi. Tidak ada lagi kedaruratan yang membuat kita susah ekonomi. Yang ada adalah semua usaha boleh buka, sekolah boleh buka, tapi tetap pakai masker, selama 5M dijaga,” kata Gubernur Ridwan Kamil.

Dia menuturkan, percepatan program vaksinasi Covid-19 di Jabar mengalami progres yang positif. Sekitar tiga bulan lalu cakupan vaksinasi hanya 50.000 dosis per hari. Kini naik tiga kali lipat hingga 150.000 per hari.

Gubernur mengakui, jumlah penduduk Jabar yang sangat besar mengharuskan terus memperluas cakupan vaksinasi. Jabar harus mampu mencapai 400.000 dosis per hari, agar target herd immunity Desember dapat tercapai.

”Cakupan 400.000 dosis per hari sudah kami sampaikan ke pemerintah pusat, itu syarat kami bisa selesai pada bulan Desember. Sehingga, kami memohon suplai vaksin harus proporsional dengan jumlah penduduk. Selama ini jumlah vaksin yang diberikan memang paling banyak, tapi kurang proporsional. Harusnya berlipat-lipat,” tutur Ridwan Kamil.

Dia menambahkan, untuk mengejar target 400.000 dosis per hari, dibutuhkan pasokan vaksin hingga 15 juta dosis per bulan dengan dua strategi vaksinasi. Yakni mengoptimalkan infrastruktur pemerintah, termasuk klinik dan rumah sakit serta pihak-pihak penyelenggara sentra vaksinasi.

”Strategi kedua inilah yang diperlihatkan melalui kolaborasi banyak pihak. Di Gelora Saparua ini melalui salah satunya. Kami tentunya dititipkan oleh Komite Vaksinasi Jabar, Kadisdik yang saya tugaskan dan semua sponsor-sponsor yang ternyata banyak sekali. Kenapa? Karena kedaruratan kita sudah turun gunung,” terang Ridwan Kamil.

Sementara itu, Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Covid-19 Jabar Dedi Supandi memastikan, pihaknya bakal terus menggencarkan vaksinasi dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada. ”Jadi ada substitusi perencanaan, pos vaksin, dan mobilisasi. Ini ada di setiap daerah. Lalu pokja vaksin, yang terus mobile di daerah,” ujar Dedi Supandi.

Terkait momentum Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia pada Agustus ini, pihaknya juga akan memanfaatkan momentum dalam upaya mempercepat vaksinasi, termasuk vaksinasi yang digelar serentak di 27 kabupaten/kota di Jabar.

”Nanti itu 28 Agustus ada vaksinasi serempak di 27 daerah dengan tagline Merdeka Covid-19. Kami dan Pak Gubernur Jabar akan menyaksikan secara virtual. Kegiatan ini sekaligus untuk mencapai simulasi 400.000 dosis per hari,” ucap Dedi.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.