Jelang Ujian, Stok Kosong, Buku Seleksi CPNS Paling Diburu

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Masa pendaftaran dan seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) sudah tiba. Artinya, waktu meraup untung bagi sebagian pedagang buku di Jalan Semarang, Surabaya, telah tiba. Tapi, situasi itu tidak seperti yang diharapkan. Banyaknya permintaan tak sebanding dengan ketersediaan stok buku soal terbaru.

Pemilik Toko Buku Ani, Helton Kusuma, mengungkapkan bahwa mayoritas warga datang untuk mencari buku soal seleksi CPNS yang keluaran terbaru. Sementara itu, toko buku di Jalan Semarang hanya menyediakan buku soal keluaran tahun-tahun sebelumnya.

”Jelas nggak ada. Stok kosong. Adanya ya yang keluaran 2020 ke bawah,” ungkapnya Minggu (5/8). Dia menambahkan, buku soal yang tersedia meliputi stok 2019–2017.

Menurut dia, pada masa sebelum PPKM, warga yang mencari buku soal CPNS itu setiap hari mencapai puluhan orang. Bahkan, sebelum ada pandemi Covid-19, ratusan orang dari berbagai daerah datang ke Jalan Semarang untuk mencari buku. Terlebih, buku tentang soal CPNS. Namun, kini tak lebih dari lima orang saja yang datang.

”Bisa terjual belasan eksemplar dulu. Kalau sekarang yang beli satuan bisa dihitung jari,” jelasnya.

Dia mengungkapkan, menjelang pendaftaran CPNS 2021, pihaknya sempat menyediakan ratusan buku soal CPNS dari berbagai tahun. Terkumpul lima kardus besar di toko miliknya.

Karena sepi peminat dan mayoritas mencari keluaran terbaru, pihaknya memutuskan untuk menyuplai lima kardus buku soal CPNS keluaran lama itu ke beberapa daerah. Misalnya, Bojonegoro dan Tuban. Menurut dia, di daerah buku soal CPNS dari berbagai tahun masih diminati untuk sekadar dijadikan bahan latihan sebelum tes.

”Karena mereka tahu soal tersebut relatif sama. Harga juga terjangkau, dimulai Rp 35 ribu ke atas,” ungkapnya.

Bukan hanya buku soal seleksi CPNS, penjualan buku pelajaran untuk tahun ajaran baru pun bernasib sama. Per hari buku pelajaran yang terjual tak lebih dari 15 eksemplar.

”Tentu beda jauh. Makanya, kami juga jual ke marketplace. Alhamdulillah, masih bisa bertahan,” imbuhnya. Kini dia menggantungkan nasib dari penjualan buku pelajaran untuk tingkat perguruan tinggi. Sehari, dia bisa melayani dan mengirim puluhan buku untuk pembelajaran universitas. ”Selain kebutuhan, mahasiswa banyak peminatan ya. Jadi, tertolong penjualan itu,” terangnya.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.