[ad_1]
JawaPos.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan agar perdagangan digital tetap mendorong pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kekuatan digital, menurut dia, harus bisa merangkai suplai dari UMKM di seluruh Indonesia dengan pasar nasional dan global.
“Saya melihat banyak sekali keripik usaha rumah tangga bisa ekspor ke Korea, bisa ekspor ke Jepang,” terangnya Kamis (4/3).
Dia mengimbau Kementerian Perdagangan (Kemendag) merumuskan kebijakan dan strategi yang tepat. Produk UMKM harus bisa menjadi primadona di pasar domestik.
Pusat perbelanjaan juga perlu memberikan ruang bagi produk-produk UMKM. Namun, yang penting adalah mem-branding produk-produk tersebut agar diterima masyarakat.
“Ajakan-ajakan untuk cinta produk Indonesia harus terus digaungkan,” tegasnya.
Selaras dengan itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengimbau Kemendag aktif mendorong pertumbuhan ekonomi digital di tanah air. “Ini salah satu yang bisa mendorong Indonesia meloncat pada 2025. IoT dan Industri 4.0, ujungnya adalah e-commerce. Ini tidak bisa lepas dari Kemendag,” jelasnya.
Dari Surabaya, Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI) Jawa Timur (Jatim) sedang gencar mewujudkan transformasi digital. Potensi penggunaan QR Code Indonesian Standard (QRIS) terus tumbuh sejak diluncurkan tahun lalu. Namun, Kepala BI Jatim Difi Ahmad Johansyah menyatakan bahwa ada banyak sektor yang belum menerapkan QRIS.
“Potensi yang saya lihat adalah dunia wisata Jatim. Tapi, entah kenapa, turis hanya pilih lokasi itu-itu saja. Seandainya wisata lokal digiatkan, lalu diperkuat dengan teknologi pembayaran digital, pasti wisata Jatim bakal bangkit,” ungkap Difi.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!