Jumlah Pasien Covid-19 Cenderung Menurun, Vaksinasi Jalan Terus

oleh

[ad_1]

JawaPos.com–Vaksinasi Covid-19 terhadap masyarakat terus dilakukan. Dalam sehari ratusan warga disuntik vaksin Covid-19.

Kepala Puskesmas Kecamatan Klampis Bambang Sulistyo menyatakan, gencarnya vaksinasi menjadi salah satu faktor penurunan jumlah pasien Covid-19 di Kota Surabaya. Masyarakat juga makin menyadari pentingnya melaksanakan protokol kesehatan terutama 3M. Memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

”Per hari rata-rata 80 orang yang divaksin di sini. Tapi pernah juga sampai 250 pasien sehari,” tutur Bambang pada Rabu (13/4).

Bambang menjelaskan, vaksinasi itu dinilai berhasil dibuktikan dengan penurunan jumlah pasien positif Covid-19. ”Sangat menurun. Dulu, kami sering mengirim pasien ke beberapa rumah sakit. Seperti di karantina Asrama Haji atau RS Lapangan Indrapura itu. Sekarang jarang. Seminggu kadang satu, kadang-kadang juga tidak ada,” ujar Bambang.

Selain melaksanakan vaksinasi di Puskesmas Klampis, pihaknya juga melakukan kegiatan vaksinasi door to door ke rumah warga. Menurut Bambang, hal itu dilakukan karena faktor lansia. Sehingga mereka sulit datang ke puskesmas. ”Ada juga sih yang takut atau khawatir divaksinasi. Tapi jumlahnya sedikit,” terang Bambang.

Sementara itu, Ketua Tim Vaksinasi RS Asrama Haji Surabaya Yuyun menyatakan, pihaknya membagi beberapa tim vaksinator. Secara bergantian, tim melakukan vaksinasi Covid-19.

”Semua sudah ada jadwalnya. Misalnya hari ini kita ada jadwal dari dinkes 4 kelompok sasaran, yang jumlah 200, ya harus menyelesaikan 200 itu. Sesuai jadwal dari dinas,” jelas Yuyun.

Hasilnya, lanjut Yuyun, jumlah pasien RS Asrama Haji yang juga rujukan bagi karantina pasien Covid-19, cenderung menurun. Pada awalnya sering menerima hingga 50 pasien per hari, saat ini pasien yang masih menjalani karantina, tersisa hanya 25 orang.

”Ini kerja tim, bukan hanya dari pihak rumah sakit. Pemerintah dan masyarakat harusnya saling berkolaborasi. Kami juga terus melakukan penyuluhan tentang protokol kesehatan,” ujar Yuyun.

Ana, salah seorang vaksinator menyatakan, kendala yang sering dihadapi adalah masalah jaringan dan aplikasi yang eror. Sebab, vaksinasi dilakukan secara online. Mulai dari verifikasi data, pendaftaran, screaning, dan observasi. Tak jarang harus menggunakan paket data pribadi.

”Ya capek. Tapi semua itu demi kesehatan masyarakat. Supaya pandemi Covid-19 ini segera hilang,” kata Ana.

Saksikan video menarik berikut ini:

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.