Kasper Schmeichel Tidak Akan Bernasib Sama dengan Ahn Jung-hwan

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Kegagalan Denmark ke final Euro kali ini bak antiklimaks. Sebab, penampilan mereka sejak fase grup selalu meledak-ledak. Namun, bagi kiper Kasper Schmeichel, kegagalan itu justru ”menguntungkan” dirinya. Terutama menyangkut kariernya di Leicester City.

Itu buntut dari komentar nyelekit-nya pada konferensi pers sebelum laga. Seperti dilansir Eurosport, penjaga gawang 35 tahun tersebut memberikan jawaban mengejutkan terkait dengan pertanyaan salah seorang wartawan mengenai kans Denmark menghentikan mimpi Inggris.

Yakni, mewujudkan moto mereka, Football is coming home. ”Apakah Inggris sudah pernah (memenangi Euro, Red)?” ucap Schmeichel spontan.

Nah, jawaban dari anak mantan penjaga gawang Manchester United Peter Schmeichel itu mendapat respons beragam. Banyak yang kontra. Tetapi, tidak sedikit yang memahami tanggapan Schmeichel bahwa jawaban tersebut memang benar.

Sebab, The Three Lions –julukan Inggris– memang belum pernah memenangi Euro. Trofi turnamen mayor Inggris sejauh ini adalah Piala Dunia 1966 ketika menjadi tuan rumah. Jadi, pertanyaan yang diajukan kepada Schmeichel dan cara dia menjawab seharusnya sudah tepat.

Untuk mereka yang kontra, komentar mantan kiper Manchester City itu bahkan menjadi bahan ejekan. Tidak tanggung-tanggung, ada sebuah layar besar di salah satu sudut Manchester yang menayangkan tulisan dari komentar Schmeichel. Itu disertai ekspresi sedihnya akibat kegagalan kemarin dini hari.

Tidak berhenti sampai di situ. Beberapa detik kemudian, tulisan dari komentar Schmeichel itu berganti dengan ”Going home” yang ditujukan kepada Denmark. Tapi, tetap memajang foto Schmeichel. Hal itu diprakarsai akun Instagram @themcrscreen dan @sportbible.

”Bagi orang sepertiku yang berasal dari luar Inggris, kami bingung. Apanya yang kembali (coming home, Red)? Ini Euro (sedangkan Inggris hanya pernah memenangi satu Piala Dunia 1966, Red),” papar Peter membela anaknya seperti dilansir The Sun.

Terlepas dari kontroversi tersebut, setidaknya karier Kasper bersama The Foxes –julukan Leicester– masih aman untuk musim depan. Sebab, meski komentarnya bernada sindiran, Denmark tetap gagal lolos final.

Padahal, dia hampir menjadi pahlawan ketika eksekusi penalti striker Harry Kane pada menit ke-104 berhasil digagalkannya. Sayangnya, bola rebound kembali ke Kane dan dia berhasil menuntaskannya menjadi gol penentu kemenangan Inggris.

Alhasil, dia tidak jadi meniru jejak striker Korea Selatan Ahn Jung-hwan pada Piala Dunia 2002. Kala itu, kariernya bersama AC Perugia berakhir dengan konflik. Sebab, pihak klub enggan mengontraknya.

Keputusan tersebut diyakini buntut dari golden goal Lord of the Ring –julukan Ahn– kontra Italia dalam babak 16 besar Piala Dunia 2002 pada menit ke-117. Gol yang membuat Gli Azzurri tersingkir.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.