[ad_1]
JawaPos.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut, potensi kelautan dan perikanan yang besar di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, menjadi satu alasan bagi Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP) menyalurkan permodalan bagi pelaku usaha dan nelayan setempat.
Direktur LPMUKP Syarif Syahrial mengungkapkan, tak hanya potensi alamnya, para pemanfaat pinjaman, sebagai debitur lama LPMUKP, juga tergolong bagus.
“Debitur lama kita telah ada yang melunasi pinjamannya. Melalui pendanaan yang digulirkan, kami harapkan usaha kelautan dan perikanan, terutama UMKM di sini, terus berkembang,” ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (24/4).
Menurutnya, kelancaran modal pembiayaan tak terlepas dari sistem pendampingan yang menuntun para pemanfaat, mulai dari membuka akses permodalan, hingga disiplin dalam melunasi kewajiban.
Sementara, Kepada para debitur, Syahrial mengatakan ia memahami usaha di sektor kelautan dan perikanan ini sangat bergantung pada alam. “Mulailah biasakan menabung, supaya saat masa paceklik masih ada simpanan untuk memenuhi kewajiban. Program pembiayaan ini berdampingan dengan kebiasaan menabung,” ungkapnya.
Di Kabupaten Natuna sendiri, LPMUKP telah menyalurkan total Rp 2,76 miliar untuk 45 pemanfaat. Sebagian pemanfaat sudah ada yang melunasi kewajibannya.
Sementara, Menteri KKP berharap pembiayaan ini dapat meningkatkan usaha nelayan maupun pembudidaya ikan yang berada di sini. Ia juga meminta kepada Direktur LPMUKP untuk terus memberikan bimbingan usaha kepada penerima modal, seperti menyusun perencanaan pengembangan usaha dan pencatatan keuangan.
“Saya optimistis hal ini, kawasan ekonomi khusus bisa mendorong tumbuhnya sektor kelautan dan perikanan di Natuna,” pungkasnya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!