Kemendikbud Gandeng Pemkot Surabaya Gelar Festival Jalur Rempah

oleh
oleh

[ad_1]

JawaPos.com–Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menggelar Festival Jalur Rempah. Festival yang akan mengarungi berbagai wilayah di Indonesia itu akan dimulai pada 17 Agustus hingga 28 Oktober.

Direktur Jenderal Direktorat Kebudayaan Kemendikbud  Hilmar Farid menjelaksan, festival itu akan dimulai dengan keberangkatan KRI Dewaruci di Pulau Banda Neira, Maluku Utara. Dari Banda Neira, KRI Dewaruci mengarungi berbagai tempat yang memiliki sejarah rempah di Indonesia. Perjalanannya akan berakhir di Kota Surabaya.

”KRI Dewaruci akan mengelilingi Indonesia. Dimulai di Banda Neira pada 17 Agustus dan berakhir di Surabaya pada 28 Oktober,” ujar Hilmar Farid pada Selasa (6/4) di Balai Kota Surabaya.

Untuk itu, Hilmar beserta jajarannya menemui Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk silaturahmi dan meminta izin.

”Karena bertempat di Surabaya, kami mohon izin ke Pak Wali memberi tahu kegiatan dan apa yang kira-kira bisa dikolaborasikan. Tadi sudah ada kesepakatan bahwa program ini dirancang bersama. Pemkot dan Kementerian akan menggandeng komunitas duduk bersama melihat apa saja yang bisa dikolaborasikan,” tutur Hilmar.

Meski bertajuk Festival Jalur Rempah, Hilmar menjelaskan, kegiatan itu tidak hanya akan membicarakan soal makanan, namun juga berbagai produk turunan rempah.

”Kalau fokus kita cukup luas. Karena rempah pasti terkait makanan, kuliner, dan berbagai macam produk turunan,” terang Hilmar.

Pihaknya berharap Covid-19 sudah mereda pada Oktober. Sehingga kegiatan offline bisa dilaksanakan. Namun, tidak menutup kemungkinan dilaksanakan secara daring.

”Jadi akan menghidupkan kegiatan seni. Fokusnya di Kota Surabaya tidak hanya pelabuhan saja. Untuk kegiatannya lebih rinci masih kita diskusikan tiga hari ke depan,” papar Hilmar.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan, Pemerintah Kota Surabaya memberikan dukungan penuh. Rempah merupakan budaya nasional yang harus diakui secara internasional.

”Dari jalur rempah ini bagaimana kebudayaan bergerak di Kota Surabaya. Ada tim dari pemkot, komunitas kebudayaan dan Kemendikbud. Ini jadi momentum kebangkitan Kota Surabaya di bidang pariwisata,” ujar Eri.

Dia menambahkan, pihaknya berencana mewujudkan Surabaya menjadi kota wisata maupun heritage dan kuliner. Dengan festival tersebut, Surabaya dapat disebut sebagai kota rempah.

”Pas karena saya ada keinginan itu termasuk jembatan merah dilengkapi perahu. Jadi ada wisata air juga,” terang Eri.

Meski acara Festival Jalur Rempah baru dimulai di Surabaya pada 28 Oktober, Eri mengatakan, akan mulai melakukan promosi dan kegiatan wisata secepatnya.

”Kita mulai gerak sekarang. 28 Oktober adalah gong besar. Mulai jalan, promosi, lalu kegiatan wisata yang kita mulai. Meski nanti 28 selesai, Surabaya tetap berjalan,” ujar Eri.

Dia menjelaskan, akan mulai menggarap Jembatan Merah. Sebab, wilayah tersebut termasuk kota lama.

”Dimulai dari Jembatan Merah karena ada sejarah di sana juga bangunan kota lama. Satu kesatuan itu yang akan wujudkan kembali. Karena Surabaya bukan hanya jasa tapi juga punya sejarah hebat. Punya sejarah kota lama yang bisa diakui,” ujar Eri.

Saksikan video menarik berikut ini:

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tentang Penulis: Redaksi

Pimprus
Website media INFOMURNI merupakan website resmi yang berbadan hukum, Berisikan berbagai informasi untuk publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.