[ad_1]
JawaPos.com–PDIP Surabaya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melakukan silaturahmi secara virtual pada Lebaran tahun ini, demi meminimalisasi kerumunan pada masa pandemi Covid-19.
”Kami keluarga besar PDI Perjuangan Kota Surabaya mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah. Selamat berbahagia merayakan hari kemenangan, setelah satu bulan berpuasa. Minal aidzin wal faidzin. Mohon maaf lahir dan batin,” tutur Adi Sutarwijono, ketua DPC PDIP Kota Surabaya pada Kamis (13/5).
Adi meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan selama rangkaian kegiatan Idul Fitri. Di antaranya dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak satu sama lain, atau menghindari kerumunan.
”Kita perkuat silaturahmi dengan halalbihalal secara virtual yang tidak akan menyurutkan makna persaudaraan di antara kita semua. Semoga kita selamat dari Covid-19, diberikan kesehatan dan keberkahan,” lanjut Adi Sutarwijono yang juga ketua DPRD Kota Surabaya .
Adi optimistis, dengan gotong royong semua pihak, Surabaya dan Indonesia bisa melewati masa pandemi dengan baik. ”Momentum Idul Fitri mengajak kita semua untuk berefleksi, kembali ke dalam kesucian hati, diiringi harapan agar ke depan kita bisa bersama-sama lebih konsisten dalam menjalankan kebaikan kepada sesama,” ujar Adi.
Adi mengatakan, Lebaran 2021 adalah Lebaran kedua yang harus dilewati dalam suasana pandemi Covid-19. Kedekatan personal dengan saling berjabat tangan atau berkunjung ke rumah tetangga serta sanak-saudara diharapkan tidak dilakukan.
Menurut dia, semua demi keselamatan bersama agar Indonesia tidak mengalami lonjakan kasus Covid-19 sebagaimana terjadi di India, Malaysia, Brazil, dan Uni Eropa, akibat mulai lengah dalam menerapkan protokol kesehatan.
”Di India dan banyak negara lain terjadi lonjakan kasus karena kerumunan, menjadi penyebar Covid-19 yang sangat hebat. Kita harus belajar. Sehingga kita dukung pemerintah untuk sementara meniadakan mudik, yang tentu kemudian silaturahmi dan tradisi saling berkunjung bisa kita lakukan secara daring,” papar Adi.
Saat ini, tren kasus Covid-19 di Surabaya makin menurun. Per 10 Mei, tinggal 108 kasus aktif. Tingkat keterisian tempat tidur di rumah atau bed occupancy ratio (BOR) di Kota Pahlawan juga masih jauh di bawah ketentuan maksimal WHO, yaitu sebesar 60 persen. ”Mari tren yang baik ini kita jaga agar tidak ada lonjakan kasus,” ajak Adi.
Adi juga mengapresiasi Pemkot Surabaya yang meniadakan open house di kediaman wali kota yang biasanya digelar saat Lebaran.
”Saya lihat Pemkot Surabaya akan menggelar halalbihalal secara virtual, disiarkan di media sosial. Itu adalah sesuatu yang baik, dan menjadi contoh bahwa meskipun silaturahmi virtual tetap tidak mengurangi maknanya,” jelas Adi.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!