[ad_1]
JawaPos.com – Perkembangan teknologi dan derasnya arus informasi menjadi krusial bagi partai politik dalam membangun relasi dengan konstituen. Selama 56 tahun berdiri, Partai Golkar mampu menunjukkan eksistensinya melalui berbagai transformasi. Antara lain memberikan peluang dan kepercayaan bagi kader muda partai untuk berkiprah.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Ilham Permana dalam acara bertajuk ‘Peran Milenial Partai Golkar Dalam Membangun Elektabilitas Partai’, Selasa (13/4). Ilham menyebut Partai Golkar memiliki strategi khusus untuk meraih suara anak muda di pemilu serentak tahun 2024 mendatang.
“Dibawah kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartato, Partai Golkar memang bertekad melahirkan semakin banyak kader muda calon pemimpin yang kompeten. Antara lain melalui organisasi AMPG. Sebab kehadiran anak muda di dalam tubuh partai bukan hanya sekedar rekayasa untuk kepentingan politik sesaat,” ujar Ilham dalam keterangannya, Rabu (14/4).
Lebih lanjut, kata Ilham, saat ini peran anak muda partai semakin diarahkan untuk aktif berperan mendorong agenda politik program dan program sosial ekonomi.
“Dengan terpilihnya sejumlah kepala daerah usia muda yang diusung Partai Golkar pada Pileg 2020 lalu, menunjukkan bahwa partai sangat serius memberikan kesempatan bagi anak muda untuk berkontestasi dalam panggung politik,” tambahnya.
Baca Juga: Sudah Disetujui 30 Negara, Sinovac Produksi 2 Miliar Vaksin Covid-19
Menurut Ilham, partai politik yang sehat, transparan dan suportif untuk perkembangan anak muda akan menjadi daya tarik bagi pemilih milenial memberikan hak suaranya.
“Ke depan AMPG turut memberikan wadah kreatif dan juga pelatihan serta pendidikan politik dasar bagi calon pemilih pemula. Juga memberikan pelatihan kaum milenial yang bercita-cita menjadi pemimpin melalui Golkar Institute. Serta membuka ruang diskusi yang produktif untuk membahas isu strategis di daerah maupun nasional,” katanya.
Sementara Direktur Eksekutif Poldata Fajar Arif Budiman menyatakan Golkar telah beradaptasi dan melewati fase disrupsi. Khususnya dengan memberikan peluang bagi anak muda untuk berkontestasi dalam pemilihan legislatif maupun eksekutif.
Meskipun Partai Golkar belum serta merta dianggap sebagai partai anak muda, karena masih banyak kaum elite tua dan lama yang bertahan. Namun yang menarik bagi pemilih pemula adalah bagaimana Golkar memformulasikan dengan sebaik-baiknya, pengalaman serta pengetahuan, yang dimiliki oleh generasi sepuh dengan semangat yang dimiliki oleh generasi muda.
“Saya pikir kekuatan institusionalisasi politik secara harmoni ini yg jarang dimiliki oleh partai lainnnya,” jelas Fajar.
Modal sosial ini, kata Fajar, harus dimanfaatkan oleh Partai Golkar untuk semakin meningkatkan suara pemilih milenial melalui berbagai program pendukungnya.
“Saat ini anak muda hanya ingin merit system yang adil sehingga mereka tahu apa yang harus dibangun, alat ukur yang jelas. Dan mereka bisa mendapatkan peluang untuk menjadi pemimpin di tingkat legislatif maupun eksekutif,” pungkasnya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!