[ad_1]
JawaPos.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengatakan, pakan ikan mandiri merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan budi daya perikanan. Apalagi, pemerintah menargetkan produksi perikanan budi daya nasional pada 2024 sekitar 22,65 juta ton dengan 41,5 persen ikan dan udang memerlukan pakan sebanyak 12-13 juta ton.
Peneliti Balai Riset Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan Maros, Usman menyebut, kebutuhan pakan dalam pembesaran ikan cukup banyak. Sehingga yang menjadi permasalahan yaitu banyaknya produsen pakan komersial yang menggunakan bahan baku impor, termasuk untuk pakan ikan dan udang.
“Pembudidaya ikan level kecil menganggap harga pakan pabrikan cukup mahal menjadi faktor penghambat perkembangan usaha karena untungnya yang diperoleh menjadi sangat kecil,” ujarnya dalam webinar Bincang Bahari Bedah Buku secara virtual, Jumat (18/6).
Dengan demikian, Usman memaparkan, pihaknya tengah berfokus pada produksi pakan mandiri berbahan baku lokal. Sebab, dengan memproduksi bahan baku lokal atau pakan mandiri dapat menekan biaya pemeliharaan, khususnya untuk memenuhi kebutuhan pembudidaya ikan di daerah terpencil.
Menurutnya, bahan baku lokal dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan ikan mandiri yang baik dan pasokannya pun melimpah. Dalam kesempatan yang sama, peneliti Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Gondol, I Nyoman Adiasmara Giri, mengaku, saat ini pembudiyaan ikan laut masih terbatas.
Jenis ikan yang umumnya dibudidayakan, yakni ikan kerapu, kakap, lobster, dan kerang abalone. Ia menyebut, sebagian besar termasuk ikan kelompok karnivora. Secara nutrisi kebutuhan protein ikan jenis ini jauh lebih tinggi dibanding ikan herbivora.
“Ini kunci dan menjadi perhatian dalam formulasi pembuatan pakan ikan untuk budi daya jenis ikan laut,” ungkapnya.
Selain persoalan biaya harga pakan, kata Giri, hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah manajemen pengelolaan produksi pakan ikan yang meliputi peta bahan baku pakan, standardisasi kualitas bahan baku, upaya meningkatkan kualitas bahan baku, pengendalian mutu, dan produksi berkelanjutan.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!