[ad_1]
JawaPos.com–Pemerhati sejarah dari Belanda ikut angkat suara atas polemik penentuan Hari Jadi Kota Surabaya. Sebelumnya, sejarawan yang tergabung dalam Forum Begandring Soerabaia melakukan gugatan akademis atas tanggal hari jadi Kota Surabaya yang jatuh pada 31 Mei 1293. Gugatan akademis itu dilayangkan kepada Pemerintah Kota Surabaya.
Kali ini, pemerhati sejarah dari Belanda ikut bicara. Mereka tergabung dalam Oost Indisch Doof, yayasan yang mengkaji sejarah dan budaya Hindia Timur. Sebelumnya, Hindia Timur merupakan sebutan bagi Indonesia pada era sebelum kemerdekaan. Yayasan itu berkantor di Amstrerdam, Belanda.
Komunitas itu menghubungi Nanang Purwono, pimpinan Bagandring Soerabaia. Dalam penyampaiannya, Nanang mengklaim bahwa Oost Indisch Doof konsen dengan perkembangan budaya dan sejarah di Indonesia, termasuk Kota Surabaya.
”Saya telah berbincang dengan Monique Soesman, salah seorang anggota dewan Oost Indisch Doof. pernah bekerja sebagai atase kebudayaan di Kantor Kedutaan Besar Belanda di Jakarta sebelum pulang ke negara asalnya,” tutur Nanang pada Sabtu (5/6).
Nanang menuturkan, jika tanggal 31 Mei yang selama ini diperingati sebagai Hari Jadi Kota Surabaya ternyata dinilai masih subjektif, Oost Indisch Doof siap membantu Begandring Soerabaia mencarikan data dan referensi yang dibutuhkan.
”Monique bilang, Kota Surabaya pernah memiliki hari jadi yang diperingati setiap 1 April. Hari itu merupakan hari desentralisasi dan terbentuknya gemeente (pemerintah kotamadya) Surabaya. Tepatnya pada 1 April 1906,” ujar Nanang.
Pada 1 April 1906, berdasar buku 25 Jareen Decentralisatie in Nederland Indisch dinyatakan sebagai hari terbentuknya Pemerintahan Kotamadya (gemeente) Surabaya, sesungguhnya hari jadi itu adalah hari lahirnya sebuah sistem pemerintahan baru di Surabaya. Yaitu sistem pemerintahan Kotamadya Surabaya.
”Lantas, kapan kotanya sendiri, secara fisik, terlahir, atau terbentuk? Sebab pengertian Pemerintah Kota Surabaya dan Kota Surabaya adalah hal yang berbeda. Pemerintah Kota Surabaya adalah sistem atau administrasinya. Tetapi Kota Surabaya adalah kondisi fisiknya,” terang Nanang
Untuk itulah, Nanang mengatakan, pihaknya akan ditemani Oost Indisch Doof. Mereka akan berusaha mencari data historis tentang mulai terbentuknya Kota Surabaya secara fisik. Sebab terbentuknya kota secara administratif sudah terjawab, yakni 1 April 1906.
”Monique akan mencari data-data itu di museum arsip Belanda. Dia menjanjikan memberikan kepada Begandring Soerabaia sebagai bahan kajian alternatif Hari Jadi Kota Surabaya,” ucap Nanang.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!