[ad_1]
JawaPos.com – Di tengah pandemi, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk kembali mencatatkan pertumbuhan positif. Bank yang fokus pada pembiayaan perumahan ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp 625 miliar sepanjang tiga bulan pertama 2021, atau tumbuh 36,75 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Dirut BTN Haru Koesmahargyo mengatakan pihaknya akan terus melakukan inovasi guna mendukung pemulihan ekonomi nasional. Sembari melaju, lanjut Haru, Bank BTN akan terus memperkuat pencadangan untuk mengantisipasi berbagai risiko yang muncul akibat tekanan pandemi.
“Misi utama kami adalah menyediakan rumah bagi masyarakat Indonesia terutama masyarakat berpenghasilan rendah. Ke depannya, kami akan terus berinovasi sehingga semakin banyak masyarakat memiliki hunian sekaligus tetap mencatatkan pertumbuhan bisnis yang positif dan berkelanjutan,” ujar Haru dalam Paparan Kinerja Bank BTN Kuartal I/2021 di Jakarta, Kamis (22/4).
Sepanjang triwulan I 2021, BTN mencatatkan pendapatan bunga Rp 6,35 triliun atau naik 2,99 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Perolehan pendapatan bunga ditopang penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar Rp261,34 triliun per kuartal I/2021.
Laporan keuangan BTN menunjukkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi masih tercatat menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan kredit BBTN. KPR subsidi Bank BTN tercatat naik 9,04% yoy menjadi Rp 122,96 triliun per kuartal I/2021. KPR Non-subsidi juga mulai menunjukkan peningkatan tipis di level 0,2% yoy menjadi Rp 80,15 triliun pada akhir Maret 2021. Secara total, pertumbuhan kredit di segmen perumahan tumbuh sebesar 3,23% yoy menjadi Rp236,57 trilliun.
Sementara itu, Direktur Distribution and Retail Funding Bank BTN Jasmin mengatakan per 31 Maret 2021, BTN juga mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 33,01% yoy menjadi Rp 294,91 triliun. Kenaikan DPK tersebut juga terpantau melaju di atas rata-rata penghimpunan DPK perbankan nasional yang melaju di level 11% yoy per Januari 2021.
Rekam keuangan Bank BTN menunjukkan peningkatan DPK tersebut disumbang kenaikan penghimpunan giro, tabungan, dan deposito yang masing-masing tumbuh sebesar 33,91% yoy, 4,29% yoy, dan 41,44% yoy. Dengan kenaikan simpanan masyarakat tersebut, Loan to Deposit Ratio (LDR) BBTN juga turun sebesar 2.561 bps ke level 88,62% di Maret 2021.
“Bagi kami, pertumbuhan yang berkelanjutan adalah yang utama. Sehingga, kami berupaya mengoptimalkan kualitas aset yang kami miliki,” pungkas Jasmin.
Saksikan video menarik berikut ini:
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!