[ad_1]
JawaPos.com–Pengurus Masjid Nasional Al Akbar Surabaya memastikan jumlah kuota 6.000 umat untuk Salat Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah sudah terpenuhi. Kuota tersebut diberlakukan untuk pembatasan jumlah orang sebagai upaya menerapkan protokol kesehatan.
”Shalat Id tahun ini memang hanya 6.000 orang atau 15 persen dari kapasitas jamaah yang jumlahnya 40 ribu orang,” ujar Kepala Humas Masjid Nasional Al Akbar Surabaya Helmy M. Noor seperti dilansir dari Antara di Surabaya, Kamis (6/5) malam.
Dia menjelaskan, jamaah yang mendapatkan slot kuota, diminta ke Masjid Nasional Al Akbar untuk mengambil kartu tanda masuk. Kartu itu wajib dibawa ketika pelaksanaan Salat Idul Fitri.
”Mohon maaf bagi para jamaah yang tak memiliki kartu, tidak diperkenankan mengikuti Salat Idul Fitri di Masjid Al Akbar,” ucap Helmy.
Sebagai bentuk pengetatan protokol kesehatan, pihaknya juga memberlakukan aturan, seperti wajib bermasker, wajib mencuci tangan, jaga jarak antarsaf, dan tak berkerumun.
”Bahkan, untuk teknisnya, jamaah perempuan masuk area masjid melalui pintu utara, sedangkan jamaah pria masuk melalui pintu selatan. Tapi, jamaah perempuan dan pria bisa juga lewat pintu timur,” kata Helmy.
Pihaknya mengimbau jamaah yang sedang sakit tidak dipaksakan datang ke Masjid Al Akbar dan akan dilakukan skrining suhu tubuh sebelum masuk area masjid. Pada waktu salat, imam memilih serta membacakan surat-surat pendek, durasi kutbah juga dipersingkat, serta dilarang berjabat tangan usai salat.
Shalat Id akan dimulai pukul 06.00 WIB dipimpin KH Abdul Hamid Abdullah (Imam Besar Masjid Al Akbar), sedangkan kutbah oleh KH Imam Mawardi (Guru Besar UINSA Surabaya).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak beserta Pelaksana Harian Sekda Provinsi Jatim Heru Tjahjono dijadwalkan mengikuti Salat Idul Fitri di Masjid Al Akbar.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!