[ad_1]
JawaPos.com–Sekitar lima hektare lahan di lereng Gunung Puncak Habibie di Kampung Pasirrandu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terbakar. Hingga kini belum diketahui penyebab terjadinya peristiwa kebakaran tersebut.
”Tidak ada warga yang menjadi korban pada peristiwa ini, tapi akibat kebakaran itu sekitar lima hektare lahan di lereng Gunung Puncak Habibie hangus,” kata Petugas Penanggulangan Kebencanaan Kecamatan (P2BK) Cisolok Andri Firmansyah seperti dilansir dari Antara, Sabtu (21/8).
Informasi yang dihimpun, kebakaran lahan di Desa Pasirbaru, Kecamatan Cisolok, itu mulai terlihat warga pada Jumat (20/8). Awalnya hanya di beberapa titik. Namun makin lama api terus menjalar membakar lahan di lereng gunung.
Kobaran api pun makin tidak terkendali, karena kondisi lereng mayoritas ditumbuhi semak belukar yang sudah mengering. Warga yang melihat kejadian tersebut pun mencoba memadamkan api dengan alat seadanya agar tidak terus menjalar ke perkebunan tak jauh dari lokasi.
Mendapat informasi kebakaran lahan di lereng Gunung Puncak Habibie, petugas penanggulangan bencana langsung berkoordinasi dengan tim pemadam kebakaran Kabupaten Sukabumi melakukan pemadaman. Satu unit mobil damkar dikerahkan menuju lokasi.
Petugas pemadam langsung mencoba memadamkan api agar tidak terus menjalar. Lokasi kebakaran yang berada di lereng gunung, membuat petugas gabungan kesulitan. Sehingga, dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk memadamkannya.
Petugas damkar terus berjuang memadamkan api mulai Jumat (20/8) malam dan api baru benar-benar padam pada Sabtu (21/8).
”Tidak hanya semak belukar yang terbakar, tetapi ada beberapa lahan tanaman milik warga yang terbakar, namun hanya sebagian kecil. Hingga saat ini, kami masih memantau perkembangan khawatir masih ada bara yang masih menyala sehingga berpotensi terjadinya kebakaran susulan,” terang Andri Firmansyah.
Andri mengimbau warga yang berada maupun beraktivitas di sekitar Gunung Puncak Habibie tersebut agar tidak melakukan kegiatan yang berpotensi terjadinya kebakaran lahan. Sebab, kondisi lereng banyak ditumbuhi semak belukar. Selain itu, saat ini sudah mulai memasuki musim kemarau, sehingga lahan di lereng tersebut mulai mengering. Sementara itu, untuk kerugian akibat kebakaran lahan itu masih dalam perhitungan.
Salah seorang warga sekitar Jaka Suharman, 43, mengatakan melihat kepulan asap hitam dari lereng gunung. Di beberapa titik terlihat api yang terus berkobar.
Warga pun khawatir, karena api terus menjalar ke berbagai titik yang bisa saja lahan tanaman milik masyarakat. Apalagi tidak membutuhkan waktu yang lama api pun sudah merembet hampir mencapai puncak gunung.
”Api dengan cepat membesar dan menjalar karena lereng gunung itu banyak ditumbuhi ilalang, bahkan sebagian sudah adanya yang mengering. Asal api kami tidak mengetahui dari mana,” tutur Jaka.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!