[ad_1]
JawaPos.com – Bruno Fernandes mengakhiri scoreless-nya bersama Manchester United. Gol penalti pada injury time ke gawang Granada CF kemarin (9/4) menjadi yang pertama setelah lima laga sekaligus tendangan 12 pas kesebelas Fernandes musim ini.
Gol penalti Fernandes memastikan United surplus dua gol atas wakil La Liga itu dalam first leg perempat final Liga Europa. Gol gelandang serang asal Portugal di Nuevo Estadio Los Carmenes tersebut juga menarik atensi karena dilakukan dengan gaya berbeda.
Fernandes tidak melompat sebelum menendang penalti seperti kebiasaannya, tetapi dengan hanya satu mata terbuka.
Namun, tactician United Ole Gunnar Solskjaer memiliki penjelasan terkait gaya Fernandes dalam mengeksekusi penalti itu. Menurut Solskjaer, Fernandes melakukannya bukan karena teknik, melainkan mata kanannya masih merasakan sakit gara-gara disikut gelandang Granada CF Yan Eteki.
”Matanya merah kesakitan. Mick (Mike Phelan, asisten pelatih United, Red) yang memberi tahuku kalau wajah Bruno (Fernandes) dihajar,’’ ucap Solskjaer di laman resmi klub. ”Namun, (menciptakan gol penalti dengan) hanya satu mata terbuka itu termasuk sebuah kemampuan juga. Keren!” imbuhnya.
Penalti Fernandes merupakan satu di antara tiga penalti yang tercipta dalam first leg perempat final Liga Europa. Satu lainnya sukses dituntaskan striker Villarreal CF Gerard Moreno, tetapi satu lainnya gagal dituntaskan kapten Ajax Amsterdam Dusan Tadic.
Terkait kegagalan Tadic, hal itu tak lepas dari kegemilangan kiper AS Roma Pau Lopez. Kiper 26 tahun asal Spanyol itu ternyata sudah mengobservasi kebiasaan penalti Tadic yang musim ini mengoleksi 11 gol penalti.
”Aku tahu Tadic terkadang mengarahkannya ke tengah. Aku dan Marco Savorani (pelatih kiper AS Roma, Red) banyak menonton (penalti Tadic, Red) dalam persiapan menghadapi laga ini,” bebernya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!