[ad_1]
JawaPos.com – Harga emas dunia bergerak di kisaran level terendah selama sembilan bulan terakhir yang disebabkan oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan yield US Treasury terus menggerus daya tarik logam kuning itu.
Mengutip laman Reuters, harga emas di pasar spot sedikit berubah menjadi USD 1.681,81 per ounce pada pukul 07.36 WIB. Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat naik 0,1 persen menjadi USD 1.679,30 per ounce.
Seperti diketahui, imbal hasil US Treasury 10-tahun bertahan di level yang lebih tinggi, meningkatkan opportunity cost untuk memegang emas, yang tidak memberikan bunga. Sementara dolar mencapai puncak lebih dari tiga bulan.
Menteri Keuangan (Menkeu) Amerika Serikat Janet Yellen mengatakan, paket bantuan virus Covid-19 senilai USD 1,9 triliun yang diusulkan Presiden Joe Biden akan menyediakan sumber daya yang cukup untuk mendorong pemulihan ekonomi AS yang sangat kuat. DPR Amerika, Rabu mendatang juga akan mengambil suara terhadap paket bantuan virus Covid-19 versi Senat.
Sementara faktor lainnya yang mempengaruhi harga emas yaitu, bank sentral AS Federal Reserve yang mengumumkan perpanjangan fasilitas likuiditas darurat hingga 30 Juni yang bertujuan untuk membantu perbankan memberikan bantuan kepada usaha kecil di bawah Paycheck Protection Program.
Adapun logam lainnya, seperti perak naik 0,1 persen menjadi USD 25,12 per ounce. Paladium menguat 0,5 persen menjadi USD 2.326,91 per ounce, dan platinum bertambah 0,1 persen menjadi USD 1.136,57 per ounce.
Mengutip logammulia.com, harga emas Antam hari ini turun Rp 9.000 per gram dijual di level Rp 915.000 per gram. Sedangkan harga buyback atau pembelian kembali emas Antam hari ini juga turun. Harga buyback juga turun Rp 9.000 ke level Rp 778.000 per gram.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!