[ad_1]
JawaPos.com–Maraknya kasus penipuan terhadap perempuan yang diawali perkenalan di aplikasi pencari jodoh perlu perhatian. Salah satunya kasus perempuan yang ditipu lalu diancam foto dan videonya disebar di Surabaya. Itu hanya satu dari sekian ancaman yang sering menimpa perempuan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya Antiek Sugiharti menjelaskan, saat ini semua kalangan terutama perempuan, wajib mewaspadai media sosial terutama aplikasi pencari jodoh. ”Karena media sosial sama dengan media real. Baik secara hukum maupun sosial. Sehingga kita perlu hati-hati juga dalam penggunaannya,” ujar Antiek.
Dia meminta perempuan tidak mudah percaya dengan seseorang yang baru dikenal baik di media sosial maupun di lingkungan masyarakat. ”Jangan sampai baru kenal lalu diapa-apakan mau saja,” kata Antiek.
Terkait kasus perempuan yang mendapat ancaman, pihaknya tidak bisa berbuat banyak kecuali bila ada aduan dari yang bersangkutan. ”Kalau ada laporan, pasti kita akan dampingi si korban. Kita juga selama ini berkolaborasi dengan kepolisian jika ada kasus yang menimpa anak atau perempuan,” terang Antiek.
Dia menjelaskan, saat ini DP5A juga terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada lapisan masyarakat terutama perempuan dan anak. Sehingga kasus ancaman terhadap perempuan dengan menyebar video atau foto tidak terjadi.
”Kita juga akan melakukan sosialisasi terus. Sehingga anak muda kita, terutama perempuan tidak ada lagi yang menjadi korban,” ucap Antiek.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!