Mas Menteri Titip 3G kepada Kaum Milenial

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno terus berupaya mendorong generasi muda untuk bisa membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Salah satunya dengan mendorong mahasiswa Politeknik Pariwisata Palembang menjadi wirausaha muda di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Sandiaga menjelaskan, dampak pandemi Covid-19 bisa disiasati dengan semangat kewirausahaan dan strategi pemulihan sektor parekraf, salah satunya berfokus kepada sumber daya manusianya (SDM).

“Karena SDM harus diupskiling dan direskilling agar dapat memenuhi berbagai kebutuhan. Pada saat ini selain Ijazah, hal terpenting dalam mendapatkan pekerjaan adalah pengalaman dan keterampilanlah yang menjadi utama dan prioritas. Dan kompetensi ini sudah berganti dengan pendidikan vokasi,” kata Sandiaga dalam keterangan tertulisnya pada JawaPos.com, Kamis (12/8).

Atas arahan Presiden Joko Widodo, Sandiaga pun mengajak enam perguruan tinggi negeri pariwisata (PTNP) yang berada di bawah Kemenparekraf untuk mengedepankan pendidikan vokasi yang terintegrasi dengan industri.

“Contohnya seperti perusahaan-perusahaan internasional seperti Apple, IBM, Google, dan 12 perusahaan besar lainnya. Tidak lagi melihat tingkat kelulusan universitas sebagai konsideran utama, tapi mereka melihat dari sisi keterampilan,” ujarnya.

Lebih lanjut, paria yang akrab disapa Mas Menteri itu menilai kota Palembang memiliki potensi di sektor parekraf yang potensial untuk dikembangkan. Mulai dari seni, budaya, tempat bersejarah, kriya, fesyen, serta wisata kuliner yang cukup terkenal di kalangan masyarakat Indonesia maupun mancanegara.

Dari segi fesyen, Palembang memiliki pusat kerajinan songket yang memiliki motif berbeda dari songket daerah lain. Selain itu beberapa destinasi wisata yang menjadi daya tarik seperti Benteng Kuto Besak hingga Pulau Kemaro. Ada pula berbagai jenis kuliner yang terkenal salah satunya pempek.

“Selanjutnya beberapa acara yang kita fasilitasi yakni memberikan keterampilan khusus kepada masyarakat yang bergerak di sektor kuliner untuk beradaptasi dengan digitalisasi. Namun, digitalisasi saja tidak cukup. Untuk menambah nilai jual produk harus ada cerita di balik produk tersebut. Bukan hanya menjual online, tapi mereka bisa juga membuat konten agar produk mereka bercerita, produk mereka memiliki story telling,” kata Sandiaga.

Dalam kesempatan itu, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga menceritakan perjalanan bisnisnya. Menurutnya bisnis yang laris manis adalah bisnis yang dimulai saat krisis. Ia menjadi pengusaha karena di-PHK pada tahun 1997, dan setelah 25 tahun lebih membangun usaha yang bergerak di bidang keuangan tersebut, ia sudah membuka lapangan kerja bagi 30 ribu lebih karyawan di seluruh Indonesia.

“Untuk itu, saya titip kepada mahasiswa agar 3G, yakni Gercep, kita harus gerak cepat. Geber, gerak bersama, kita bisa faster sendiri tapi kita bisa longer kalau gerak bersama. Terakhir Gaspol, garap semua potensi yang bisa kita lakukan untuk membangun negeri,” kata Sandiaga.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *