Masih PPKM, Beberapa Sekolah di Sidoarjo Nekat Belajar Tatap Muka

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) belum berakhir. Bahkan diperpanjang hingga 9 Agustus. Tapi, Senin (2/8) ada beberapa sekolah di Kota Delta yang melangsungkan pembelajaran tatap muka (PTM).

Salah satu sekolah yang siswanya menjalani PTM adalah MINU Pucang. Banyaknya siswa yang masuk ke sekolah tampak jelas sejak pagi. Kondisi sekolah yang berada tepat di pinggir jalan raya itu mudah dilihat warga. Meskipun tidak memakai seragam, para siswa jelas memasuki sekolah.

Puluhan siswa baru keluar dari sekolah saat sore. Tepatnya seusai azan Asar. Para orang tua yang anaknya mengikuti kegiatan dengan istilah pendampingan belajar di sekolah itu pun banyak yang menjemput buah hati mereka. Berdasar informasi, kegiatan tersebut sudah berjalan sejak minggu lalu. Padahal, Sidoarjo masuk dalam wilayah PPKM level 4. Sesuai ketentuan, seluruh pembelajaran dilakukan secara daring.

Proses pendampingan belajar memang tidak melibatkan banyak siswa. Orang tua diberi pilihan anaknya mengikuti pendampingan belajar atau tetap belajar daring. Sebagian orang tua memilih pendampingan. Ada juga yang tetap mengikuti daring.

Kepala MINU Pucang M. Hamim Thohari saat dihubungi menyatakan bakal menjelaskan kegiatan pendampingan tersebut. Dia mengungkapkan bahwa pihak sekolah masih memberikan fasilitas daring untuk para siswa. Tapi, sekolah juga menerima keluhan dari orang tua terkait kesulitan mendampingi anak untuk belajar di rumah.

Menurut Hamim, separo wali murid menginginkan anak belajar di sekolah. ”Terutama orang tua yang aktif bekerja. Keduanya bekerja di luar rumah sehingga sulit mengawasi anak belajar di rumah,” katanya.

Kasi Madrasah Kemenag Sidoarjo Abdul Rahman menyatakan belum menerima laporan tentang adanya sekolah yang sudah mulai masuk. Sebelumnya dia mengungkapkan, selama PPKM tidak ada madrasah yang masuk sekolah. ”Jika ada yang masuk, akan kami ingatkan sesuai regulasi,” ucapnya. Pihak Kemenag bakal menghubungi pihak sekolah.

Sementara itu, selain di madrasah, ada juga sekolah swasta lain yang sudah ada siswanya yang mulai masuk. Ada yang hanya digunakan untuk kegiatan mengaji dan ada juga yang pendampingan. Dengan aturan masuk sekolah tanpa memakai seragam.

“Semuanya selama PPKM ini belajar tanpa tatap muka langsung, daring dulu,” tegas Kepala Dinas Dikbud Sidoarjo Asrofi. Larangan tatap muka sudah disampaikan ke seluruh sekolah, termasuk pengawas. Pihaknya meminta semua pihak saling mendukung. Solusinya, mengoptimalkan pembelajaran secara daring.

“Sekolah harus inovatif dan kreatif membuat belajar secara online yang menarik,” tuturnya. Dia meminta masyarakat melapor ke dinas dikbud jika memang ada yang menggelar PTM. Pihaknya segera menindaklanjuti untuk menertibkan. Baik memberikan teguran lisan maupun tertulis jika sekolah tetap membandel.

 

 

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.