[ad_1]
JawaPos.com-Tepat sudah dua kali Kurniawan Dwi Yulianto tidak merasakan momen Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri di tanah air. Hal itu tak lepas dari peran legenda tim nasional Indonesia itu sebagai pelatih Sabah FC yang bermain di Liga Super Malaysia.
Tahun ini Kurniawan dipastikan tidak pulang lantaran situasi pandemi yang masih terjadi. Baik di Malaysia maupun di Indonesia. Meski tidak mudik, Si Kurus –julukan Kurniawan– tetap beruntung karena keluarga kecilnya berada di negeri jiran tersebut.
Ya, sang istri Nurat Ratqana Dewi merupakan warga Malaysia. “Kalau tinggal di Malaysianya memang pas habis nikah, tahun 2008. Kalau gak mudik mau masuk dua tahun ini pas gara-gara Covid,” ungkapnya kepada Jawa Pos melalui instant messaging.
Karena ada keluarga kecil dan menjadi pelatih klub, dia tidak bete tinggal di Malaysia. Saat Ramadan, misalnya, Kurniawan masih tetap menikmati momen sahur dan buka bersama keluarga.
Selain itu, waktu yang ada dihabiskan untuk memikirkan strategi bagi tim. “Biasanya di rumah saja buat program latihan dan analisis pertandingan-pertandingan tim sendiri dan tim calon lawan,” ujarnya.
Selain itu, adanya orang Indonesia lainnya di Malaysia membuat kerinduan Kurniawan akan tanah air sedikit terobati. Seperti pada perayaan Idul Fitri kemarin.
Dia mengundang Saddil Ramdani (pemain Sabah FC), Sofie Imam Faizal (pelatih fisik), Ade Lesmana (pelatih kiper Sabah FC futsal), dan Wahyudin “Kocoy” (pelatih Sabah FC futsal).
Juru taktik yang berposisi sebagai penyerang ketika bermain itu menjelaskan, keputusannya untuk tidak mudik memiliki alasan tersendiri. Sebab, jika memutuskan mudik, banyak waktu yang terbuang karena harus melalui prosedur ketat.
“Masuk Indonesia kalau tidak salah harus karantina satu atau dua minggu. Nanti pas balik Malaysia juga harus karantina dua minggu. Jadi, waktu habis di karantina,” ucapnya.
Sabah sendiri menjalani partai terakhir sebelum Lebaran saat menghadapi Kedah FA pada 8 Mei. Sedangkan tim bakal memulai perjuangannya kembali seusai Lebaran pada 9 Juli melawan PJ City.
Sejauh ini Sabah FC menempati peringkat ketujuh dari total 12 tim yang berkompetisi. Sabah mengumpulkan 16 poin dari 13 pertandingan.
Kendati demikian, pelatih berusia 44 tahun itu tetap kangen karena sudah dua musim tidak mudik ke Indonesia. Biasanya, sambung Kurus, saat momen Lebaran, keluarga besarnya berkumpul di Magelang sebagai tempat kelahirannya. “Ya, kemungkinan akan video call ya dengan keluarga di Magelang,” ucapnya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!