Mendag Akui Peminat Aset Kripto Tinggi, tapi Banyak yang Tak Paham

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengatakan peluang terbuka terhadap aset investasi mata uang digital atau Kripto. Hanya saja, Kemendag menyebut meski saat ini peminatnya sangat banyak namun tak semua orang memahami terkait aset Kripto itu sendiri.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pun mengaku dirinya juga sempat ditanya oleh Ibundanya terkait aset Kripto. Dan dirinya pun sulit menjelaskan tentang pengertian aset yang berisiko tinggi tersebut.

“Saya ditanya sama orang tua saya, kebetulan Mama nanya, Apa sih mas itu aset kripto itu. Itu menerangkannya pun sulit,” ujarnya dalam diskusi secara virtual, Kamis (17/6).

Baca juga: Minat terhadap Aset Kripto Tinggi, Mendag: Peluang yang Perlu Disikapi

Lutfi memaparkan, jika dilihat dari sejarahnya, sebenarnya fenomena aset kripto ini tidak jauh berbeda dengan uang kertas saat diperkenalkan. Awalnya, uang kertas merupakan ilustrasi dari bagian aset yang ditaruh di tempat ketiga. Kemudian, uang kertas menjadi kepercayaan interaksi perekonomian suatu negara.

“Dolar AS di awal tahun 70-an menjadi sangat utama di dalam mediasi pembayaran tersebut. Kalau orang Amerika bilang in God with trust, tandanya uang itu menjadi bagian dari kepercayaan,” tuturnya.

Lutfi mengatakan lebih jauh, ketika nilai aset kripto sedang naik atau turun secara drastis, orang di Jepang tidak merasa terganggu. Sebab, setiap orang yang bertransaksi di aset kripto mengetahui dinamika pasar pada aset yang diperdagangkan.

“Artinya bisa untung, banyak juga orang-orang yang merasa merugi,” pungkasnya.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!