Mengurai Hilangnya Nick Brewer di Serial Netflix Clickbait

oleh

[ad_1]

’’Aku melakukan kekerasan pada perempuan. Di 5 juta views, aku akan mati’’. Dua kalimat, disertai wajah Nick Brewer yang babak belur, menggemparkan dunia maya. Menyisakan misteri buat orang terdekat serta penduduk kota kecil Oakland.

ULANG tahun Andrea Brewer (Elizabeth Alexander) berubah menjadi petaka. Kedua anaknya, Nick (Adrian Grenier) dan Pia (Zoe Kazan), bertengkar. Gara-garanya, kado patungan yang dipilih Sophie (Betty Gabriel) –istri Nick– tak sesuai dengan yang diinginkan Pia. Namun, tak ada yang mengira, pertemuan itu jadi makan malam terakhir mereka bersama Nick.

Keesokan hari, Nick hilang. Kemunculannya diwakili video viral berisi pengakuan. Nick diancam dibunuh jika videonya mencapai 5 juta views. Konten itu lantas viral. Pia panik. Sophie kebingungan. Ethan (Camaron Engels) dan Kai (Jaylin Fletcher), dua putra Nick, dijauhi teman-teman sekolah mereka. Penyelidik kepolisian Roshan Amiri (Phoenix Raei), yang melihat kasus itu sebagai kesempatan untuk naik pangkat, bergerak cepat.

Hilangnya Nick menyedot perhatian seluruh penduduk Oakland, kota kecil tempat keluarga Brewer tinggal. Banyak misteri yang terungkap selama pencarian Nick. Segala informasi kecil, dari akun situs kencan sampai detail kecil di video Nick, justru menyeret mereka ke fakta baru yang tak terduga.

Miniseri Clickbait –yang terdiri atas delapan episode– mengangkat isu khas era digital. Dari privasi data di dunia maya, cybercrime, sampai media sosial. Clickbait juga diceritakan dengan pola berbeda dari serial misteri lainnya. Setiap episode ’’mengikuti’’ satu tokoh. Dari Pia hingga Roshan. Serial yang diproduksi di Australia itu pun menyajikan plot twist yang liar di akhir cerita.

Meski mengusung banyak isu penting dan dibawakan cast yang apik, Clickbait punya kekurangan. Ada ’’lubang” dalam cerita yang belum terjawab di akhir cerita. Porsi cast pun tak berimbang. Pia dan Sophie terlalu dominan. Alhasil, karakter lain seperti Roshan dan Ethan-Kai kurang digambarkan dengan baik.

Sutradara Tony Ayres menceritakan, Clickbait lahir dari ketergantungan terhadap internet. Dia dan Christian White, kreator miniseri itu, melakukan riset dokumen panjang. ’’Menurut kami, ’kebocoran’ virtual mengusik dunia nyata dan berdampak besar bagi manusia,’’ ungkapnya.

Dia menilai, penggunaan internet sebagai pusat cerita juga membuat pengembangan cerita lebih menarik. ’’Internet adalah kotak pandora yang bisa menyeret kita ke berbagai macam masalah, termasuk yang tidak kita ketahui. Apalagi, kalau kita ’masuk’ tanpa tahu apa-apa,’’ lanjut Ayres sebagaimana dikutip People.

Respons penonton pun terbelah. Di laman Rotten Tomatoes, serial itu mendapat rating 52 persen. ’’Clickbait ingin mengirim pesan kuat tentang bahaya media sosial, tapi penulisan yang kuno dan pengungkapan tak terduga tak bisa menyelamatkan serial ini,’’ tulis Saloni Gajjar, kontributor AV Club.

Dalam ulasannya di RogerEbert.com, Roxana Hadadi menilai, Clickbait cocok untuk penggemar binge watching. ’’Clickbait memuaskan kalian, tetapi kalian akan melupakan segalanya begitu tamat,’’ ungkapnya.

Daniel D’Addario di Variety menilai, miniseri itu gagal memancing diskusi lebih berarti. ’’Ya, internet membuat tindakan anonim lebih mudah. Tapi, ada cerita itu di sepanjang delapan jam serial ini? Atau, hanya penguatan tanpa akhir dari fakta dasar?’’ tulisnya.

CLICKBAIT

GENRE: Kriminal, drama, misteri

TAYANG DI: Netflix

EPISODE: 8 (tayang mulai 25 Agustus)

SUTRADARA: Tony Ayres, Christian White

PEMERAN: Zoe Kazan, Betty Gabriel, Adrian Grenier, Phoenix Raei

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.