[ad_1]
JawaPos.com – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini merespons cepat bencana gempa yang melanda Kabupaten Malang, Jawa Timut. Bencana yang terjadi pada Sabtu (10/4) kemarin, langsung mendapat respon dari mantan Wali Kota Surabaya itu.
Risma langsung menemui korban gempa Malang setelah tak lama setelah ia mengunjungi Nusa Tenggara Timur (NTT), kawasan terdampak bencana banjir bandang.
Diketahui, Risma tiba di Malang pada Minggu (11/04) dini hari, langsung menyapa penyintas gempa. Seraya membagikan bantuan, Mensos juga memotivasi mereka agar tabah dan sabar menerima cobaan.
“Yang sabar ya bapak/ibu. Mudah-mudahan situasi segera pulih,” ujar Risma dalam keterangan tertulisnya pada JawaPos.com.
Risma dan rombongan bergerak menemui pengungsi di Kabupaten Lumajang. Gerak cepat ini menemui pengungsi untuk memastikan mereka terpenuhi kebutuhan dasarnya.
“Sebanyak 700 personil Tagana diterjunkan ke lokasi gempa yang mengguncang Malang (10/4). Tagana yang diterjunkan berasal dari 10 kabupaten/kota se Jawa Timur,” ucap Risma.
Mereka melaksanakan empat tugas yaitu membantu evakuasi korban, membangun shelter, mendirikan dapur umum dan menyelenggarakan layanan dukungan psikososial.
Baca Juga: Sudah Disetujui 30 Negara, Sinovac Produksi 2 Miliar Vaksin Covid-19
Gempa bumi magnitudo 6,1 yang mengguncang Selatan Malang pada Sabtu (10/4) kemarin mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan, 8 orang meninggal dunia akibat bencana alam tersebut.
“Berdasarkan data yang diterima Pusdalops BNPB pada Sabtu (10/4) pukul 21.00 WIB, ada sebanyak 8 orang meninggal dunia 1 orang luka berat dan 22 orang luka ringan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangannya, Minggu (11/4).
Dia memastikan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten dan kota juga telah mendirikan pos komando (posko) untuk melakukan penanganan darurat secara efektif pascagempa. Posko ini untuk membantu dalam pengelolaan pelayanan kepada warga terdampak, seperti dapur umum dan pengungsian.
“Salah satunya BPBD Kabupaten Lumajang yang mendirikan dua tenda pengungsian. Lokasi pengungsian berada di Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari,” pungkas Raditya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!