Merdeka dari Pandemi Covid-19

oleh

[ad_1]

WALI Kota Surabaya Eri Cahyadi mempunyai tekad kuat di tengah pandemi Covid-19. Surabaya yang sebelumnya zona merah kini telah berada di zona oranye. ”Kita bersama-sama akan membawa Surabaya memasuki zona kuning dan selanjutnya hijau,” kata Eri di balai kota beberapa hari lalu.

Wali kota menyampaikan itu saat menerima bantuan dari berbagai kalangan: kelompok agama, pelajar SD-SMP, pengusaha, dan organisasi sosial. Mereka bergotong royong untuk meringankan beban Kota Surabaya yang tengah berjuang keras untuk lepas dari pandemi Covid-19.

Saya kira, tekad wali kota sama dengan impian banyak orang. Kapan pandemi berakhir? Kapan kita bisa hidup normal? Kegiatan bisa normal seperti sebelum pandemi. Perekonomian masyarakat tumbuh dan pulih kembali.

Pendek kata, kapan kita ’’merdeka dari pandemi”? Kebetulan besok, Selasa 17 Agustus, kita akan berkhidmat memperingati Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76.

Impian khalayak itu, yang sudah 1,5 tahun dilanda wabah, bersanding dengan fakta kota-kota besar lain di dunia yang sudah menyatakan lepas dari pandemi.

Surabaya tengah melakukan berbagai upaya untuk menuju ke sana. Kepemimpinan Wali Kota Eri Cahyadi dalam memimpin ’’pertempuran” bersama Wakil Wali Kota Armudji patut diacungi jempol.

Ketika tempo hari Covid-19 mengamuk yang mengakibatkan Surabaya anjlok lagi ke zona merah, vaksinasi digencarkan oleh Pemkot Surabaya, TNI-Polri, dan BUMN.

Itu bertujuan untuk mempercepat proses herd immunity atau kekebalan masyarakat. Update data dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya, warga ber-KTP Surabaya yang telah menjalani vaksinasi pertama mencapai 73,63 persen atau 1.633.225 jiwa. Kemudian, vaksinasi kedua mencapai 50,48 persen atau 1.119.719 jiwa. Kita memberikan acungan jempol atas kerja keras dan perjuangan para tenaga kesehatan dalam menangani warga yang terinfeksi Covid-19 maupun melakukan vaksinasi massal.

Surabaya tidak hidup sendirian. Kota ini menjadi pertemuan penduduk dari berbagai daerah. Wali Kota Eri Cahyadi sudah berkomitmen untuk bersinergi dengan kepala daerah-daerah lain. Bersama-sama mengentaskan diri dari pandemi Covid-19.

Dalam strategi kebijakan, DPRD Kota Surabaya meminta kepada Pemkot Surabaya agar meletakkan upaya-upaya pemulihan ekonomi, pembangunan infrastuktur dan sumber daya manusia lainnya, bersanding dengan pembangunan kesehatan yang berkelanjutan.

Karena kita sama-sama tidak tahu, kapan pandemi Covid-19 akan betul-betul berakhir. Terlebih virus Covid-19 terus bermutasi, memperbarui diri. Lebih ganas, lebih menyebar, dan menular daripada strain aslinya dari Wuhan, Tiongkok.

Beberapa bulan lalu, saat Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armudji dilantik, situasi pandemi Covid-19 di Surabaya sebenarnya semakin landai. Tetapi, situasi berubah cepat ketika varian Delta mengamuk. Banyak yang terpapar. Banyak muncul klaster rumah tangga. Rumah sakit-rumah sakit penuh, daftar antrean sangat tinggi. Warga yang meninggal terus bertambah. Situasi itu juga dialami Indonesia secara nasional. Sampai pemerintah pusat menerapkan PPKM darurat.

Kita berharap, Surabaya di masa depan semakin tangguh dan siap merespons jika terjadi gelombang serangan berikutnya. Testing, tracing, dan treatment menjadi trisula kebijakan yang dijalankan massif. Lebih baik menemukan sebanyak-banyak)nya orang yang terpapar Co)vid-19. Menempatkan mereka di tempat-tempat karantina, kemudian dirawat dan disembuhkan. Ketimbang warga tidak sadar telah terpapar, lantas berinteraksi dengan bebas dan menulari warga yang lain.

Selamat merayakan Hari Ulang Tahun Ke-76 Kemerdekan Indonesia. Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh. Merdeka…!!! (*)


*) ADI SUTARWIJONO, Ketua DPRD Surabaya

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.