Meski Dalam Situasi Covid, Provinsi Lampung Tetap Mampu Mengukir Prestasi

oleh
Provinsi Lampung
Ist

BANDAR LAMPUNG (IM) – Keberhasilan pembangunan Provinsi Lampung, tidak terlepas dari struktur program, struktur anggaran, sinergitas dan leadership Gubernur Lampung Arinal Djunaidi untuk mewujudkan Lampung Berjaya.

Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto menegaskan hal tersebut pada Acara Refleksi Akhir Tahun 2022 dan Outlook Perekonomian Provinsi Lampung Tahun 2023, di Aula Kantor Bank Indonesia Provinsi Lampung, Senin (26/12/2022).

Menurutnya Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, telah membangun struktur program dan struktur koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/kota, kalangan Akademisi perguruan tinggi, pengusaha dan masyarakat pada umumnya untuk membangun Lampung.

Sekdaprov menambahkan capaian kinerja, apresiasi dan penghargaan yang diraih bukan sebuah kebetulan, yang dimaksud dengan struktur program itu adalah bagaimana Gubernur merancang Program ditengah situasi covid-19 yakni menentukan berbagai prioritas ditengah keterbatasan anggaran.

“Maka penanganan covid-19 dan pasca pandemi itu menjadi prioritas pak Gubernur, dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi di Provinsi Lampung,” ujarnya.

Karena capaian ekonominya juga bagus Gubernur juga memprioritaskan pengembangan ekonomi yang menyentuh kepentingan rakyat banyak diantaranya dengan program Kartu Petani Berjaya (KPB) pada sektor pertanian pada umumnya yang juga basis wilayahnya adalah pedesaan sehingga langsung menyentuh kepentingan masyarakat banyak.

Selain itu untuk menjawab tantangan digitalisasi Gubernur Arinal juga sudah merancang prioritas program yakni melalui smart vilage, Smart School dan penerapan SPBE pada instansi Pemerintah.

Setelah struktur program, tambah Sekdaprov lagi, Gubernur Lampung juga merancang Apa yang disebut struktur anggaran fokus pada bidang-bidang yang memang menyentuh rakyat banyak, yang menjadi penentu terutama tentang penanganan covid-19, infrastruktur pertanian yang lebih mengarah ke sistem produksi.

“Pemerintahan mempersiapkannya layanan secara berbasis digital dan infrastruktur selain membangun konektivitas juga mendorong tumbuhnya wilayah-wilayah baru untuk pengembangan ekonomi,” ucap Sekdaprov.

Selanjutnya faktor leadership Gubernur juga berpengaruh dalam membangun skema-skema koordinasi dan yang tidak kalah pentingnya adalah sinergitas antara Pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, komunitas atau masyarakat.

Sementara pasca pandemi Pemerintah Provinsi Lampung juga sudah by desain merancang beberapa program prioritas seperti pengendalian inflasi dan hilirisasi yang menjadi proyeksi program sedang dirancang.

Kedepan untuk pengendalian inflasi, dengan menjaga momentum pemulihan dan pertumbuhan dari krisis ekonomi, diantaranya melihat beberapa potensi lokal Lampung yang bisa punya daya ungkit dalam menjaga pemulihan ekonomi.

Sementara Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Budiyono menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung sudah sangat baik.

“Tadi Pak Gubernur sudah menyampaikan alhamdulillah ekonomi kita sangat baik, angka pertumbuhannya tinggi, inflasi terkendali, itu beberapa capaian yang tadi telah disampaikan oleh Pak Gubernur, yang nanti akan kita jadikan modal untuk melangkah, kira-kira di tahun 2023 akan seperti apa,” ucap Budiyono.

Pada kesempatan tersebut Budiyono juga menyampaikan terkait Tantangan dan Prospek Perekonomian Provinsi Lampung memasuki tahun 2023.

“Untuk Prospek yang akan datang saya akan mengawali dengan perkiraan IMF untuk Indonesia ditargetkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 5%, ini pertumbuhan yang sangat tinggi jika

dibandingkan dengan negara-negara lain, apalagi kita ditopang dengan angka inflasi yang masih rendah, ditopang juga dengan suku bunga kebijakan yang masih terkendali,” paparnya.

“jadi jika banyak yang menyebar informasi bahwa tahun depan gelap, kelihatannya di Indonesia masih terang, itu adalah optimisme kita,” lanjut Budiyono.

Menurut Budiyono, jika diproyeksikan Perekonomian Indonesia tahun 2023 akan tumbuh sekitar 5%, maka perekonomian Lampung tidak akan jauh dari angka tersebut, yakni diangka 4.5% sampai 5%, bahkan bisa lebih dari 5%.

Kemudian untuk inflasi Provinsi Lampung pada tahun 2023 akan lebih landai, sebagai dampak dari harga minyak yang sudah terserap.

“Bicara Inflasi maka berbicara soal angka kemiskinan juga, karena inflasi ini bukan hanya tugas dari Bank Lampung dan BPS saja, jika Inflasi tidak dikendalikan maka masyarakat yang berada diatas garis kemiskinan bisa saja jatuh, oleh karenanya ini perlu saya ingatkan,” ungkapnya.

Kemudian Budiyono juga mengungkapkan isu lain terkait aspek lingkungan yang telah dibahas pada forum G20 di Bali. Oleh karenanya Budiyono meminta agar dapat diskusikan secara instensif terkait manfaat apa yang bisa diperoleh dari masing-masing pemerintah daerah dengan adanya kesepakatan bersama mengenai green economic dan green financing yang sudah disepakati di forum G20 tersebut.

Oleh: Dinas Kominfotik Provinsi Lampung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.