[ad_1]
JawaPos.com – Pihak Inggris pada Jumat (12/3) waktu setempat, mendesak para warganya untuk meninggalkan Myanmar. Andai mereka tidak bisa keluar dari negara itu, tinggal di rumah saja.
Desakan itu dikeluarkan pihak Inggris setelah sehari sebelumnya, Kamis (11/3), sebuah kelompok pembela hak asasi mengatakan pasukan keamanan Myanmar menewaskan 12 pengunjuk rasa. Pasukan keamanan Myanmar makin brutal menghadapi para demonstran. Bahkan, mereka menggunakan senjata tempur.
Permintaan bagi warga Inggris supaya keluar dari Myanmar juga muncul ketika pengacara Aung San Suu Kyi mencemooh tuduhan baru terkait suap yang dilayangkan terhadap kliennya itu.
Baca juga: Junta Militer Kejar Polisi Myanmar yang Lari ke India Mencari Suaka
Pemerintah Inggris mengatakan bahwa kekerasan di Myanmar meningkat setelah militer menggulingkan pemerintah Aung San Suu Kyi melalui kudeta pada 1 Februari. “Kantor Luar Negeri, Persemakmuran & Pembangunan (FCDO) menyarankan para Warga Negara Inggris untuk meninggalkan negara itu dengan menggunakan alat transportasi komersial, kecuali ada kebutuhan mendesak untuk tinggal,” kata Kementerian Luar Negeri Inggris dalam pernyataan.
“Ketegangan dan kerusuhan politik meluas sejak pengambilalihan oleh militer dan tingkat kekerasan meningkat,” inbuh Kemenlu Inggris.
Inggris mengutuk kekerasan di Myanmar dan menyerukan agar demokrasi dipulihkan. Pada awal pekan ini, Inggris juga menyiratkan sedang menjajaki sanksi tambahan terhadap Myanmar.
Saksikan video menarik berikut ini:
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!