Minim PTN BH di 20 Prodi Favorit SNMPTN

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Sebanyak 110.459 peserta dinyatakan lolos seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) 2021 kemarin (22/3). Jumlah tersebut terdiri atas 80.555 peserta reguler dan 29.904 siswa pelamar KIP kuliah.

Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mohammad Nasih menjelaskan, terdapat sejumlah kenaikan pada penyelenggaraan SNMPTN 2021. Dari sisi pendaftar, jumlah pendaftar yang eligible dan sudah finalisasi untuk SNMPTN 2021 mencapai 595.093 orang.

Naik 489.601 orang jika dibandingkan dengan tahun lalu. Jumlah sekolah yang melakukan finalisasi juga meningkat dari 15.296 sekolah pada 2020 menjadi 17.436 sekolah tahun ini.

Begitu pula jumlah PTN yang terlibat. Tahun lalu hanya ada 86 perguruan tinggi. Sementara, tahun ini terdapat 126 perguruan tinggi. Perinciannya, 74 PTN, 11 perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN), 1 universitas terbuka, dan 40 politeknik. ”Kami sampaikan terima kasih yang luar biasa kepada semua pihak yang terlibat,” ujarnya dalam temu media secara daring kemarin.

Meski banyak pendaftar, daya tampung total sebanyak 113.203 orang. Itu pun yang dinyatakan lolos hanya 110.459 orang dengan persentase 97,58 persen. Menurut Nasih, tidak semua prodi yang memiliki daya tampung besar mendapat minat besar. ”Ataupun ada prodi yang cukup diminati, tapi kriterianya tinggi. Jadi, tidak semua lolos,” ungkapnya.

Walau daya tampung yang tersedia tidak terisi penuh, kata dia, tak lantas ada kursi kosong yang dapat diisi melalui jalur di luar resmi penerimaan mahasiswa baru. Termasuk bila nanti ada calon mahasiswa yang mungkin tidak mendaftar ulang ketika sudah dinyatakan lolos SNMPTN.

”Kursi yang tidak ditempati yang lolos akan diisi dari SBMPTN, bukan dari seleksi lainnya,” tegasnya. Karena itu, yang tidak lolos diharapkan tidak tergiur iming-iming dijadikan cadangan ataupun lainnya.

Apalagi, mereka yang lolos SNMPTN ditentukan berdasar SK rektor. Di lampiran SK tersebut akan disebutkan satu per satu nama peserta yang lolos. ”Seorang rektor tidak mungkin mengubah lampiran SK rektornya. Sebab, SK tersebut juga diserahkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” jelasnya.

Yang tidak lolos SNMPTN diminta tidak putus asa. Masih ada pendaftaran ujian tulis berbasis komputer (UTBK)-seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) serta seleksi mandiri.

Mengenai absennya sejumlah PTN besar dalam 20 program studi (prodi) dengan keketatan tertinggi, Nasih menyatakan bahwa siswa dan orang tua sekarang lebih realistis. Mereka telah mengetahui ranking-nya di sekolah dan potensi masuk di prodi tertentu. Dengan begitu, mereka lebih bisa berhitung soal kemungkinan masuk dan tidaknya. ”Misalnya, ranking I dari SMA yang ranking-nya di posisi ke-2.000 ke atas di Indonesia. Masuk kedokteran pun tidak diterima karena prodi unggulan sangat selektif,” terangnya.

Baca juga: Bagi yang Lolos SNMPTN Tak Bisa Lagi Daftar SBMPTN 2021

Ketua Pelaksana LTMPT Budi Prasetyo mengakui, tahun ini memang ada pergeseran prodi dengan keketatan tertinggi. Meski, sejumlah prodi masih terlihat masuk 20 besar. ”Kenapa PTN BH (badan hukum)tidak masuk 20 yang paling ketat? Artinya, masyarakat lebih realistis. Memilih prodi yang kemungkinan besar diterima sesuai dengan kemampuan dan sekolahnya,” jelasnya.

Dia mencontohkan prodi kedokteran di Universitas Indonesia. Meski tidak masuk 20 besar, dipastikan prodi itu tetap menjadi incaran. Untuk saintek, tahun ini prodi dengan keketatan tertinggi dipegang Teknik Informatika Universitas Padjadjaran, yakni 1:100. Artinya, di antara 100 orang yang mendaftar, hanya satu orang yang diterima. Sementara itu, dari soshum, prodi dengan keketatan tertinggi diraih jurusan Manajemen Universitas Negeri Jakarta. Keketatannya mencapai 1:128.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

 

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.