LAMPUNG UTARA (IM) – Ketua Umum Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir menilai penyaluran pupuk bersubsidi memberi manfaat dan jaminan bagi petani kecil untuk berproduksi dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.
Menurut Winarno, selain petani bisa mengakses pupuk yang lebih terjangkau, ada stabilisasi harga yang memang diperlukan bagi petani kecil. hal iu dikutip dari liputan 6.
Namun miris, pupuk berubsidi diduga bercampur tanah dan batu beredar di kabupaten Lampung Utara. Hal ini seperti terjadi pada kelompok tani (Poktan) Usaha Tani desa Tatakarya kecamatan Abung Surakarta kabupaten Lampung Utara. Senin 5 juli 2021.
Sementara diketahui pada karung kemasan pada pupuk Ponska yang diterima olek kelompok Usaha Tani, selain bermerek pupuk bersubsidi dari pemerintah yang berasal dari PT Pupuk Indonesia Persero Grup Produsen Palembang dikeluarkan oleh gudang PT. Pusri cabang kalibalangan kabupaten Lampung Utara.
Pupuk subsidi dari pemerintah yang diterima oleh para petani yang tergabung di dalam kelompok Usaha Tani desa Tatakarya.Kini tidak menggunakan pupuk bercampur Batu dan tanah tersebut tersebut.
Menurut Wandi ketua klompok tani desa setempat menyampaikan. Pihaknya berharap persoalan atas pupuk yang tidak dapat digunakan tersebut dapat ditindak lanjuti oleh pemerintahan kabupaten Lampung Utara karena dinilai merugikan masyarakat petani.
“ Harapan warga agar permasalahan pupuk yang terbukti ada campuran batu kerikilnya ini bisa di tindak lanjut dan diperjelaskan. Karna ini bisa merugikan masyrakat banyak, yang menjadi korban atas dugaan penipuan pupuk” terangnya.
Wandi juga mengatakan, atas pupuk yang tidak dapat di pakai tersebut ketika diteruskan penggunaanya pada pertanian, dapat merusak pertumbuhan tanaman.
Sementara setelah sebelumnya, menurut ketua kelompok. Pihaknya sudah mengkonfirmasi atas pupuk bermasalah tersebut ke pihak gudang pupuk kabupaten Lampung Utara yang berada di desa Kalibalangan. Kemudian menurut pihak gudang, pegawai gudang akan turun kelapangan ingin meninjau persolan tersebut.
Namun setelah para petani menunggu samapai pada berita ini disiarkan, pihak gudang pupuk Lampung Utara, tidak dapat datang. Kemudian pihak gudang pupuk menyarankan para petani agar mengkonfirmasi ke pihak PT yang berada di Sumatra Selatan (Palembang).
(Doni Barata)