Mitsubishi akan Bangun Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia?

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Sejumlah produsen otomotif asal Jepang yakin pasar kendaraan listrik alias electric vehicle (EV) Indonesia sangat potensial. Mereka berniat menjadikan Indonesia sebagai basis produksi EV. Selain itu, mereka akan berinvestasi di bidang yang berkaitan dengan EV maupun fasilitas pendukungnya.

Beberapa waktu lalu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bertemu dengan sejumlah prinsipal otomotif di Jepang. Salah satunya adalah Mitsubishi. Mereka berjanji menambah investasi Rp 11,2 triliun pada 2025. Komitmen itu ditegaskan kembali oleh President Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Naoya Nakamura kemarin (6/4).

“Tren global sudah mengarah ke sana. Kendaraan konvensional perlahan-lahan akan shifted ke kendaraan listrik,” ungkap Nakamura dalam MMKSI Annual Media Gathering 2021. Menurut dia, wajar jika semua produsen mengincar Indonesia sebagai basis produksi. Mitsubishi punya niat yang sama melalui Mitsubishi Motors Corporation (MMC).

Dia menjelaskan, memproduksi kendaraan listrik butuh banyak persiapan dari hulu ke hilir. Selain menumbuhkan pasar, Nakamura menegaskan bahwa hal penting lain adalah mengedukasi masyarakat tentang kendaraan ramah lingkungan.

“Karena sebenarnya latar belakang semua itu adalah polusi lingkungan yang semakin meningkat dan climate change yang mengancam keberadaan generasi berikutnya,” paparnya.

Mitsubishi yakin Indonesia akan menjadi basis produksi dan pasar potensial EV. Sejauh ini metode plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) yang Mitsubishi kenalkan mendapat respons positif dari masyarakat.

Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI Irwan Kuncoro melaporkan, penjualan Mitsubishi di Indonesia tercatat 54.768 unit tahun lalu. Perinciannya, 34.504 unit kendaraan penumpang dan 20.264 unit kendaraan niaga ringan.

Sementara itu, menanggapi keseriusan pabrikan Jepang terhadap potensi EV Indonesia, Sekretaris Jenderal Gaikindo Kukuh Kumara optimistis kinerja otomotif akan membaik lebih cepat. Dengan memperbesar basis produksi, Indonesia akan mampu meningkatkan pasar domestik dan ekspor.

“Pandemi turut memukul industri otomotif sehingga investasi pada sektor itu harus tetap tumbuh. Proyek-proyek pembangunan pabrik hingga inovasi pengembangan produk baru juga terus dilakukan,” terang Kukuh.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.