[ad_1]
JawaPos.com – Kamus Sejarah Nasional yang disusun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendapat respons negatif. Pasalnya, tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari tidak ada dalam kamus tersebut.
Mendikbud Nadiem Makarim pun meminta maaf dan akan melakukan revisi terhadap kamus tersebut. Ia juga mengakui bukan hanya nama pendiri NU yang tidak ada, tokoh sejarah lainnya pun juga banyak yang tidak termuat di kamus tersebut.
“Ada berbagai macam isu, bukan hanya dari pihak NU (yang tidak ada), tapi kita sudah menemukan banyak ketidaklengkapan yang akan kita segerakan untuk merevisi kamus sejarah ini,” jelasnya di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis (22/4).
Dalam revisi nanti, ia menyampaikan bahwa penting untuk memeriksa para tokoh yang akan dimuat untuk menghindari hal serupa. Terlebih lagi, kamus sejarah dan tokoh-tokoh sejarah adalah identitias bangsa Indonesia.
“Kita tidak tahu Indonesia mau kemana, tanpa kita mengetahui kita dari mana,” jelas dia.
Adapun, pihaknya juga sudah melakukan berbagai upaya untuk meluruskan isu yang miring ini. Akan tetapi, menurutnya lebih penting untuk menemui petinggi PBNU dan menyampaikan upaya perbaikan kamus tersebut.
“Sekali lagi terima kasih untuk perbincangannya, dukungannya, dan akan segera kami lakukan pelurusan isu ini dengan input dari PBNU dan organisasi-organisasi lainnya dan sejarahwan-sejarahwan yang akan melengkapi kamus sejarah ini,” tutup Nadiem.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!
