[ad_1]
JawaPos.com – Persiapan tunggal putri nomor satu Indonesia Gregoria Mariska Tunjung untuk tampil di Olimpiade Tokyo 2020 kurang dari empat pekan lagi. Dalam penampilan debutnya pada turnamen akbar empat tahunan itu, Gregoria mengakui sedang dilanda kegamangan.
Dia merasa belum mampu bersaing dengan nama-nama besar seperti Tai Tzu Ying, Pusarla V. Sindhu, hingga Nozomi Okuhara.
”Di satu sisi, saya senang bisa tampil di Olimpiade. Tapi, di sisi lain, saya bertanya-tanya, apakah saya sudah layak main di sana,” kata Gregoria kepada tim Humas PP PBSI.
Dalam kualifikasi race to Tokyo, Gregoria menempati urutan ke-15. Namanya lolos karena yang berhak tampil adalah pemain tunggal yang masuk ranking 16 besar. Sementara, untuk ranking dunia, Gregoria berada di peringkat ke-23.
Keraguan Gregoria dipicu hasil kurang memuaskan saat tampil dalam beberapa turnamen terakhir. Pada Asian Leg di Bangkok, Thailand, Januari lalu, dia hanya bisa mencapai babak kedua. Perlahan tapi pasti, Gregoria mulai berusaha mengatasi masalah tersebut.
”Saya sekarang sudah bisa lebih lepas dan siap menghadapinya. Kalau saya menyia-nyiakan kesempatan tahun ini, belum tentu ada kesempatan lagi pada (Olimpiade) 2024,” ujarnya.
Persaingan tunggal putri tahun ini akan seru. Meski juara bertahan Carolina Marin absen karena cedera, kembalinya tim Tiongkok dan munculnya bintang muda An Se-young menambah daftar rival berat bagi Gregoria.
Selama dua pekan terakhir, latihannya makin intens. Tim bulu tangkis bakal berangkat ke Kumamoto, Jepang, pada Kamis (8/7) untuk menjalani training camp selama 10 hari. Gregoria pun menginginkan hasil terbaik.
”Mencoba terus menyemangati diri sendiri tanpa memikirkan hasil. Kadang yang membuat tidak bisa mengontrol diri sendiri adalah terlalu menggebu-gebu. Sebisa mungkin motivasi itu dijadikan hal yang positif,” tutur juara dunia junior 2017 tersebut.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!
