Nyeri Haid Hebat dan Tak Teratur, Waspada Gejala Endometriosis

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Pernahkah mengalami nyeri haid yang hebat dan tak teratur? Jika iya, Anda perlu mewaspadai sebagai gejala penyakit endometriosis. Biasanya, endometriosis diderita oleh perempuan usia produktif, yang memerlukan pengobatan jangka panjang dan komitmen tinggi pasien.

Melalui Kampanye ENDometriosis bersama PT Ingin Anak (PTIA) dan Bayer menyerukan pentingnya kepedulian terhadap endometriosis. Kampanye ENDometriosis ini ditujukan kepada dokter, pasien, dan masyarakat.

Wakil Direktur Indonesia Medical Education and Research Institute (IMERI) Universitas Indonesia dan Ahli Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG (K), MPH, Dokter pendiri SMART IVF mengatakan, penyakit endometriosis dapat menyebabkan keluhan nyeri haid kronik sehingga menghambat produktivitas perempuan dan bahkan mengganggu keharmonisan keluarga. Studi tentang endometriosis di berbagai negara menunjukan bahwa penderita mengalami nyeri hebat saat haid.

Baca Juga: Terungkap, Vaksinasi Covid-19 Bisa Berikan Efek Haid Lebih Deras

“Dan mereka cenderung terpaksa izin atau tidak masuk sekolah maupun tempat bekerja akibat keluhan nyeri yang sangat hebat,” kata Prof Budi Wiweko secara daring, Senin (14/6).

Data di Amerika Serikat pada tahun 2002 melaporkan kerugian sebesar 22 milyar USD per tahun yang disebabkan oleh keluhan nyeri serta kekambuhan yang tinggi pada endometriosis. Endometriosis juga merupakan salah satu penyebab gangguan kesuburan tersering pada pasangan yang belum memiliki keturunan.

“Oleh karena itu, mengenali tanda-tanda sndometriosis sejak dini merupakan sala satu kunci keberhasilan dalam penanganan kasus endometriosis yang sangat kompleks,“ jelas Prof. Budi.

Menurutnya penting bagi dokter untuk menerima pelatihan dan bimbingan untuk membantu mereka menemukan tanda-tanda endometriosis serta kondisi menstruasi lainnya. Semakin dini diagnosa, semakin cepat pasien menjalani pengobatan.

Tanpa diagnosa, penyakit tidak hanya dapat berkembang, namun akan berdampak pada kualitas kesehatan dan hidup pasien. Selain gejala fisik dan terkadang melumpuhkan aktivitas pasien, endometriosis dapat berdampak pada semua bidang kehidupan perempuan termasuk hubungan, pekerjaan dan pendidikan.

Endometriosis menyebabkan tingginya angka morbiditas, ketidakhadiran, dan biaya sosial ekonomi, juga berpengaruh pada kualitas hidup, pendidikan, tingkat kepercayaan diri dan kesuburan pada perempuan (fertilitas).

Lalu apa saja gejala yang harus diwaspadai?

Gejala tersering yang dikeluhkan oleh pasien endometriosis adalah nyeri dan atau infertilitas. Nyeri yang dimaksud meliputi dismenorea (nyeri haid), dispareunia (sakit atau nyeri saat melakukan hubungan intim), dan diskezia (kesulitan buang air besar yang diiringi rasa sakit). Diketahui 83 persen perempuan dengan endometriosis mengeluhkan salah satu atau lebih dari gejala-gejala tersebut. Sedangkan sebanyak 29 persen perempuan tanpa endometriosis yang mengeluhkan gejala tersebut.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.