P2P Lending Jadi Opsi Capai Tujuan Keuangan Tapi Pikirkan Risikonya

oleh
oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Dalam hal pembiayaan, fintech P2P (peer to peer) lending merupakan alternatif yang paling populer di kalangan masyarakat. Apalagi, saat ini perusahaan P2P lending terus melesat seiring berkembangnya teknologi.

Sejalan dengan itu, semakin banyak pula masyarakat yang menggunakan jasa P2P lending. Baik sebagai penerima pinjaman (borrower) maupun pemberi pinjaman (lender). Kemudian, uniknya lender di P2P lending didominasi oleh para milenial berusia 19-34 tahun.

Financial Planner Finansialku, Shierly menyampaikan bahwa sebagai lender, memakai jasa P2P sebagai alat untuk berinvestasi merupakan pilihan tepat. Pasalnya, selain sebagai investasi, pemberian pinjaman ini juga dapat memutar roda perekonomian.

“Investasi adalah sebuah kendaraan untuk mencapai tujuan keuangan. Fintech mempermudah akses transaksi, Fintech merupakan pilihan investasi bagi investor, dan fintech membantu pelaku UMKM dalam mengembangkan usaha,” tuturnya dalam keterangannya yang dikutip, Minggu (6/6).

Akan tetapi, dalam hal ini masyarakat yang juga sebagai borrower terkadang terlalu mengandalkan pinjaman dari P2P lending tanpa memikirkan risiko ke depannya. Hal ini biasanya akan membuat mereka mengalami gagal bayar.

Untuk bisa mengatasi kecenderungan tersebut, Chairman Fintech Center Universitas Sebelas Maret (UNS), Irwan Trinugroho menjelaskan, fintech lending adalah salah satu inovasi pada bidang keuangan dengan pemanfaatan teknologi. Untuk melakukan peminjaman di P2P lending pun notabene mudah, namun perlu juga menjadi perhatian ketika meminjam, apakah bisa mengembalikannya atau tidak.

“Mekanisme transaksi pinjam meminjam fintech lending dilakukan melalui sistem yang telah disediakan oleh penyelenggara fintech lending, baik melalui aplikasi maupun laman website,” ujarnya.

Untuk itu, saat ini pemerintah terus meningkatkan kinerjanya sebagai fasilitator, bahkan menjadi akselerator untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai fintech P2P lending melalui beragam program, seperti Pojok Literasi.

“Kegiatan Pojok Literasi ini kami harapkan dapat menumbuhkan semangat dan kebaikan bagi semua elemen, mengedukasi generasi milenial, dan masyarakat sehingga dapat menjadi masyarakat yang selalu optimis,” tandas dia.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tentang Penulis: admin

Gambar Gravatar
Website media INFOMURNI merupakan website resmi yang berbadan hukum, Berisikan berbagai informasi untuk publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.