[ad_1]
JawaPos.com–Gempa dengan kekuatan 6,7 magnitudo di wilayah barat daya Malang pada Sabtu (10/4) mempengaruhi banyak wilayah. Sebut saja Jember, Surabaya, hingga Denpasar (Bali).
Menurut Pakar Bencana ITS Surabaya Amien Widodo, gempa dengan kekuatan tersebut sebenarnya sudah tergolong lumayan besar untuk negara seperti Indonesia. Dia membandingkan dengan gempa di Palu, Sulawesi Tengah, pada Januari.
”Karena seperti yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah pada Januari itu kan skalanya sudah 6,2 dan orang-orang juga merasakan. Apalagi barang atau benda-benda juga banyak yang mengalami kerusakan,” ujar Amien pada Sabtu (10/4).
Meski demikian, Amien melihat kemungkinan gempa susulan tidak terlalu besar. Walaupun terjadi, guncangan yang terasa tidak sebesar yang pertama, pada Sabtu (10/4) sekitar pukul 14.08. Dia memperkirakan gempa susulan hanya terjadi di wilayah selatan Malang dan sekitarnya.
”Skalanya tidak akan lebih besar seperti gempa awal kalau berbicara soal gempa susulan,” ujar Amien.
Amien membandingkan gempa tersebut dengan gempa Kobe pada 1995. Dia mencatat beberapa hal seperti 34,9 persen korban selamat karena upaya penyelamatan diri mandiri, 31,9 persen selamat dengan bantuan anggota keluarga, 28,1 persen selamat karena pertolongan teman/tetangga, 2,6 persen selamat ditolong orang yang pada saat kejadian berada dekat dengan korban, dan 1,7 persen dibantu tim penyelamat.
”Upaya penyelamatan diri dan keluarga mencapai 67 persen ini berarti pengetahuan tentang ancaman ada di sekitar harus dipahami seluruh anggota keluarga, baik yang manula, balita, dan difabel,” terang Amien.
Saksikan video menarik berikut ini:
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!