[ad_1]
JawaPos.com – Sejumlah negara di Eropa masih menunda penggunaan vaksin AstraZeneca menyusul laporan pembekuan darah pada subjek yang divaksinasi. Meski begitu Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan vaksin AstraZeneca aman dan kejadian pembekuan darah tak sering muncul atau ditemukan pada mayoritas subjek.
Di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah menerbitkan Izin Penggunaan Darurat (EUA) pada 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca yang sudah tiba di tanah air. Menanggapi hal ini, Ahli Spesialis Penyakit Dalam yang juga Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban menegaskan, langkah BPOM sudah benar. Sebab semua vaksin yang sudah lolos uji klinis artinya sudah aman pada tahap uji klinis pada hewan dan manusia.
“Vaksin itu sudah melewati uji pra klinis di laboratorium dan hewan. Uji klinis pada manusia ada 1,2, 3. Fase 1 itu justru untuk safety. Jadi sudah terbukti bahwa vaksin AstraZeneca aman di fase 1,2,3 juga di interim report-nya,” tegas Prof Zubairi kepada JawaPos.com, Minggu malam (14/3).
Baca Juga: Beda dengan Indonesia, 5 Negara Ini Justru Tolak Vaksin AstraZeneca
Menurutnya, ini dibuktikan juga dengan adanya kejadian pembekuan darah (trombosis koagulasi) pada orang-orang yang mendapatkan vaksin AstraZeneca, di mana kejadiannya tak lebih sering dari kejadian epidemiologi yang biasa. Jadi kesimpulan dari WHO dan beberapa negara di UEA tak usah khawatir bahwa vaksin ini aman.
“BPOM sudah benar. Setelah memperhatikan laporan dari banyak negara kemudian memgeluarkan izin untuk AstraZeneca,” katanya.
Lalu Prof Zubairi mengakui memang Denmark, Islandia, Norwegia masih menunda penggunaan vaksin Oxford AstraZenca. Meski begitu, kata dia, WHO sudah memberikan informasi bahwa vaksin AstraZeneca aman.
“Jadi tak usah khawatir bahwa kejadian pembekuan darah atau trombosis setelah vaksin tak lebih sering dari yang kejadian terjadi selama ini setelah ada kejadian vaksin,” tegasnya.
Dia meminta masyarakat tidak khawatir apalagi sudah ditegaskan oleh WHO. Bisa dikatakan, lanjutnya, bahwa AstraZeneca berdasarkan bukti ilmiah diyakini cukup aman,” katanya.
Bisa Lindungi dari Mutasi
Menurut Prof Zubairi, berdasarkan beberapa uji ilmiah dan juga laporan dari beberapa negara menariknya AstraZeneca bisa memproteksi seseorang dari penularan mutasi virus Brasil Covid-19 jenis P1. Untuk diketahui mutan dari Brasil selain mudah menular dan juga orang yang terinfeksi bisa segera terinfeksi lagi oleh P1 mutan Brasil ini.
“Nah vaksin AstraZeneca punya bukti ilmiah bisa lindungi mutan yang baru dari Brasil yakni P1. Jadi untuk yang khawatir stroke dan trombosis yang lain-lain, ya selain vaksin ya kita juga harus hidup dengan aktivitas yang sehat. Cukup olahraga, cukup sayur buah. Itu lindungi kita dari stroke dan jantung,” tutupnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!