[ad_1]
JawaPos.com – Pandemi Covid-19 masih memberikan dampak negatif yang sangat serius terhadap dunia pendidikan. Hal ini juga diakui oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani.
Muzani menilai, sejak Covid-19 mewabah di Indonesia, pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dilakukan para siswa secara virtual dinilai kurang berbobot. Hal ini jelas merupakan masalah serius dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“Pembangunan SDM yang menjadi tujuan Gerindra dan juga prioritas pemerintah terancam karena adanya Covid-19. Kualitas pendidikan menjadi kurang ideal karena tidak ada sekolah tatap muka,” ungkap Muzani dalam siaran tertulis pada Senin (31/5).
“Saat ini sudah berjalan tahun kedua Covid-19. Hal itu mengkhawatirkan bagi masa depan bangsa Indonesia,” tambahnya.
Muzani menambahkan, Partai Gerindra senantiasa mendukung upaya pemerintah dalam menanggulangi berbagai persoalan yang disebabkan oleh Covid-19. Salah satunya adalah rencana pembelajaran tatap muka langsung di sekolah.
“Gerindra menyambut gembira rencana pemerintah dalam menyelenggarakan sekolah tatap muka, namun kami tetap meminta dan mewanti-wanti (mengingatkan) agar protokol kesehatan harus dijalankan dengan ketat,” jelasnya.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia itu turut memaparkan kolaborasi yang tengah dilakukan Partai Gerindra bersama pemerintah. Salah satunya adalah perumusan peta jalan pendidikan yang diharapkan agar pendidikan bela negara dapat dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah.
“Zaman sekarang ini banyak anak-anak kita yang tidak hafal Pancasila, Pembukaan UUD 1945. Itu adalah sesuatu yang memperihatinkan. Karena itu, kami ingin dalam peta jalan pendidikan yang saat ini sedang dirumuskan, pendidikan bela negara menjadi hal yang diprioritaskan,” tegasnya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!