Panglima TNI dan Kapolri Harap 3T dan Vaksinasi di Bali Maksimal

oleh

[ad_1]

JawaPos.com–Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berharap agar pelaksanaan testing, tracing, dan treatment (3T) serta vaksinasi di Bali dapat berjalan optimal.

”Kami harap 3T bisa maksimal dan vaksinasi bisa dengan optimal sehingga dosis kedua bisa tuntas 100 persen,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo seperti dilansir dari Antara dalam kunjungan ke tempat isolasi terpusat di Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur Denpasar, Bali, Minggu (29/8).

Dia mengatakan, dengan adanya proses vaksinasi itu diharapkan dapat menekan laju kasus dan level PPKM Bali yang saat ini masih level 4 dan bisa bergeser ke level 3. ”Level Bali yang saat ini masih level 4 pada minggu-minggu depan bisa bergeser ke level 3 dan 2, sehingga terjadi kelonggaran dan aktivitas ekonomi meningkat dan perekonomian Bali semakin baik seperti yang diharapkan,” kata Listyo Sigit.

Terkait dengan masalah tracing, menurut kapolri, perlu ada sinkronisasi data antara pusat dan daerah. Sehingga, testing, tracing, dan treatment bisa maksimal. ”Kalau dilihat dari progresnya (Bali) bagus. Dari perkembangan yang ada, laju aktif harian turun. Tadinya sempat di atas 1.000 kasusnya saat ini bisa turun. Ini perkembangan yang bagus,” ucap Listyo Sigit.

Dia mengatakan, terkait permasalahan banyaknya warga jalani isolasi mandiri di rumah, saat ini sudah banyak bergeser ke tempat isolasi terpusat yang sudah dipersiapkan pemerintah setempat.

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, bagi masyarakat yang enggan isoter dan pilih isoman, jika klasifikasi masuk isoter silakan masuk isoter. Sehingga, kasus penularan di Bali bisa ditekan.

”Apabila tracing kontak erat dilakukan dengan baik begitu juga isoter dengan baik, positive rate di bawah 5 akan segera tercapai. Masyarakat yang terinfeksi juga bisa terjaring dengan prosedur tracing kontak erat,” tutur Hadi Tjahjanto.

Panglima TNI mengemukakan pentingnya penyediaan fasilitas isolasi terpusat dalam upaya meminimalkan risiko penularan Covid-19. ”Upaya untuk menekan laju penularan Covid-19 di antaranya adalah melaksanakan tracing (pelacakan) kontak erat atas kasus terkonfirmasi yang ada, kemudian melanjutkan dengan isolasi terpusat,” papar Hadi.

Dia menilai, pelayanan bagi penderita infeksi virus korona yang menjalani karantina di fasilitas isolasi terpusat (isoter)  di Bali secara umum sudah bagus. Di tempat isolasi terpusat, penderita Covid-19 bisa menjalani karantina dengan pantauan dari tenaga kesehatan sehingga bisa segera mendapat penanganan medis apabila kondisinya memburuk.

Berdasar data Satgas Penangan Covid-19 Kota Denpasar, saat ini terdapat delapan tempat isoter, dengan kapasitasnya mencapai 1.847. Di Hotel Inna Grand Bali Beach kapasitasnya 594 tempat tidur.

”Saat ini, warga yang isoter 60 persen dan isoman 25 persen. Ini angka isoter terbaik,” ujar Hadi.

Selain itu, Panglima TNI juga berharap agar vaksinasi di Bali untuk tahap kedua bisa mencapai 100 persen sehingga kekebalan komunal dalam waktu dekat bisa tercapai.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.