[ad_1]
JawaPos.com – Puluhan pemimpin dunia memberikan harapan baru pada upaya mengendalikan perubahan iklim. Dalam acara KTT virtual para pemimpin dunia yang diprakarsai Amerika Serikat, Kamis (22/4), satu per satu negara mulai menetapkan targetnya untuk menurunkan emisi karbon. Termasuk tuan rumah.
”Biaya yang dikeluarkan akibat tidak berbuat apa pun terus membengkak. AS tidak akan menunggu,” ujar Presiden AS Joe Biden saat membuka KTT seperti dikutip Agence France-Presse.
Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin juga hadir dalam konferensi tersebut. Dua negara adidaya itu merupakan saingan bebuyutan AS.
Dalam acara yang berlangsung selama dua hari itu, AS berkomitmen untuk mengurangi emisi rumah kaca 50–52 persen di bawah level emisi yang mereka hasilkan pada 2005. Targetnya, pengurangan itu dicapai pada 2030. Persentase tersebut serupa dengan kesepakatan perubahan iklim di Paris. Namun, komitmen itu tidak mengikat dan pemerintah AS juga belum memaparkan perincian rencana mereka untuk memenuhi target tersebut.
Di era presiden sebelumnya, Donald Trump, masalah perubahan iklim adalah nomor sekian. Trump bahkan lebih memilih menggunakan bahan bakar fosil daripada energi terbarukan. Dia juga keluar dari kesepakatan perubahan iklim Paris. AS baru bergabung lagi ketika Biden menjabat.
”Kita harus mengambil tindakan sekarang. Karena tidak ada vaksin untuk planet yang tercemar,” tegas Biden.
Beberapa negara lainnya juga sudah memaparkan hal serupa. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeu memaparkan bahwa mereka akan menekan emisi rumah kacanya 40–45 persen pada 2030. Itu lebih tinggi dari target mereka di kesepakatan Paris yang hanya 30 persen.
Di lain pihak, Tiongkok menegaskan kembali komitmen mereka untuk mencapai netralitas karbon pada 2060. Tiongkok akan mengadopsi langkah-langkah menuju pembangunan yang rendah karbon selama beberapa dekade mendatang. Misalnya, dengan menerapkan pembatasan ketat penggunaan batu bara. Negeri Panda adalah pengguna terbesar batu bara di dunia.
”Kami berharap bisa bekerja sama dengan komunitas internasional, termasuk AS,” terang Xi.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!