Partai Garuda Cegah Korupsi dengan Cara Gotong-royong untuk Kampanye

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Garuda Abdullah Mansuri menceritakan cara partainya meminimalisir tindak pidana korupsi. Caranya, para calon legislatif alias caleg dari Partai Garuda, menggunakan sistem gotong-royong untuk kepentingan kampanye saat Pemilu.

’’Itu kami patungan, Alhamdulillah kursi kita di Kabupaten atau Kota melebihi partai yang keuangannya lebih dari kami,’’ ujar Mansuri, saat menerima kunjungan perwakilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke kantor DPP Partai Garuda, di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Kamis (29/4).

Disebutkan, hasil Pemilu 2019 lalu, Partai Garuda memiliki lebih dari 90 wakil anggota DPRD di seluruh Indonesia. Nah, kepada mereka yang menang pemilu, Mansuri mengaku tidak terlalu khawatir kadernya melakukan rasuah karena jagoannya tidak memiliki bohir atau pemberi dana.

Misalnya, kata Mansuri, caleg Garuda yang berasal dari tokoh di sebuah pasar induk. Maka, para pedagang di pasar maupun masyarakat sekitar melakukan patungan untuk kepentingan kampanye. Alhasil, begitu jagoan Garuda masuk parlemen, maka urusannya langsung ke rakyat.

Pun dalam urusan verifikasi faktual menjelang Pemilu, Partai Garuda juga mengedepankan kesederhanaan. Baginya, syarat kontestan Pemilu sangat berat. Misalnya kantor partai. Kemudian untuk di daerah-daerah, Partai Garuda menyiasatinya dengan menyulap rumah menjadi kantor. ’’Terkadang, di ruang tamu disekat kecil untuk kantor partai,’’ ungkapnya.

Mansuri mendukung aksi KPK untuk memberantas korupsi. Pun, ketika KPK meminta partai politik untuk mengikuti beragam kegiatan dalam rangka melakukan langkah pencegahan atas tindak pidana korupsi. ’’Partai Garuda siap mengirim kader terbaik untuk ikut serta tidak hanya di pusat, juga di daerah,’’ katanya.

Pernyataan itu disambut baik Direktut Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK Kumbul Kuswijayanto Sudjadi. Dia mengatakan, masalah utang jasa dengan pemberi dana yang memiliki kepentingan, biasanya bermuara kepada tindak pidana korupsi. ’’Karena ada istilah, tidak ada makan siang gratis. Nah, gotong-royong ini, suatu hal yang bagus. Kita memiliki tugas yang sama untuk mengingatkan,’’ ujar Kumbul.

Kumbul menjelaskan, kedatangan KPK ke kantor partai politik merupakan aksi saling meningatkan sebagai ikhtiar pencegahan tindak pidana korupsi. Dalam kunjungannya, KPK menawarkan beragam program kerjasama.

Misalnya, siap melakukan seminar antikorupsi, pendidikan, hingga siap menjadi media konsultasi untuk urusan tindak pidana korupsi. Harapannya, kader-kader partai politik memiliki integritas yang baik dan memiliki komitmen yang sama dalam melawan korupsi. ’’Harapannya, selain menciptakan kader politisi berkualitas, juga kita sebarkan virus antikorupsi,’’ ungkapnya. (*)

 

Saksikan video menarik berikut ini:

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.