[ad_1]
JawaPos.com–Dinas Kesehatan Surabaya memastikan pos penyekatan Surabaya–Madura di Jembatan Suramadu sisi Surabaya tetap dibuka. Sebelumnya, ratusan warga Madura melakukan aksi demonstrasi meminta pos ditutup pada Senin (21/6).
Pemkab Bangkalan sudah memperlakukan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM). Ratusan warga dari Madura juga sempat menyerang pos penyekatan Surabaya–Madura di Jembatan Suramadu sisi Surabaya pada Selasa (22/6) dini hari.
Namun, dari pantauan JawaPos.com, pos penyekatan Surabaya–Madura di Jembatan Suramadu sisi Surabaya masih tetap dibuka pada Selasa (22/6) siang. Sejumlah petugas gabungan pun tetap bekerja seperti biasa.
Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita menjelaskan, pos tersebut tidak akan ditutup. ”Nggak kok. Masih buka,” tegas Febria Rachmanita ketika ditemui pada Selasa (22/6).
Pos tersebut, lanjut Febria Rachmanita, difungsikan untuk mengecek SIKM yang dibawa warga Madura yang akan masuk ke Surabaya.
SIKM diwajibkan bagi warga yang setiap hari pulang pergi Bangkalan–Surabaya untuk bekerja. SIKM dikeluarkan kantor kecamatan sesuai tempat tinggal pemohon, berlaku selama 7 hari sejak tanggal dikeluarkan.
Pelayanan tes rapid antigen dilaksanakan RSUD Syaifullah Ambami dan Puskesmas se-Kabupaten Bangkalan setiap hari kerja mulai pukul 09.00 hingga pukul 12.00 tanpa biaya atau gratis.
Febria Rachmanita menambahkan, hingga hari ini (22/6), pos penyekatan masih buka. ”Kami berharap testing di pos penyekatan Surabaya–Madura di Jembatan Suramadu sisi Surabaya ini bisa memutuskan mata rantai Covid-19,” kata Febria Rachmanita.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!