[ad_1]
JawaPos.com – Sektor pariwisata di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, tetap beroperasi normal pascagempa bumi yang melanda wilayah tersebut pada Sabtu (10/4), dengan kekuatan magnitudo 6,1 dan menyebabkan ribuan rumah mengalami kerusakan. Kepala Dinas Pariwisata, dan Kebudayaan Kabupaten Malang Made Arya Wedhantara mengatakan, hingga saat ini, belum ada instruksi dari Bupati Malang untuk menutup tempat tujuan wisata usai terjadinya bencana.
“Memang sempat ada kekhawatiran pasca terjadinya gempa. Namun, sejauh ini tidak ada instruksi untuk penutupan pada pantai yang ada di wilayah Kabupaten Malang,” kata Made, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (12/4).
Made memperkirakan masyarakat masih takut untuk melakukan wisata di kawasan pantai. Sebagaimana diketahui, gempa bumi berpusat di 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang dengan kedalaman 25 kilometer.
Menurut Made, ada kecenderungan bahwa masyarakat masih takut terjadi gempa susulan pada saat berwisata di wilayah pantai. Namun, secara umum, daerah wisata di wilayah Kabupaten Malang saat ini masih beroperasi, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Satu minggu ini kemungkinan dampak (gempa bumi), masyarakat tidak berwisata ke pantai,” kata Made dikutip dari Antara.
Sementara untuk daerah wisata lain seperti pegunungan, dan desa-desa wisata di wilayah Kabupaten Malang, Made mencatat tidak ada dampak akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (10/4) tersebut.
Menurut Made, yang memberikan dampak cukup besar terhadap sektor pariwisata di wilayah Kabupaten Malang adalah adanya pandemi penyakit akibat virus korona. Pemerintah Kabupaten Malang masih berupaya untuk memulihkan sektor pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19.
“Untuk wisata lain seperti air terjun juga tidak ada penutupan, namun, memang karena masih dalam masa pandemi, sektor pariwisata masih belum maksimal,” kata Made.
Sebelumnya, gempa bumi mengguncang sejumlah kawasan di Jawa Timur, Sabtu (10/4) pukul 14.00 WIB. Berdasarkan informasi resmi BMKG, gempa berkekuatan magnitudo 6,1 tersebut berpusat di 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang dengan kedalaman 25 kilometer.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang mencatat ada sebanyak 3.682 rumah yang rusak di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur. Selain itu, ada tiga orang yang dilaporkan meninggal dunia akibat gempa bumi tersebut.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!