Paul Zhang Ajak Menag Debat, Tutup Komunikasi dengan Keluarga

oleh
oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Jozeph Paul Zhang sedang menjadi buah bibir beberapa hari terakhir ini. Ulahnya yang dianggap menistakan agama membuat banyak pihak geram. Bahkan, atas perbuatannya itu, pria yang mengaku sudah menanggalkan nama Shindy Paul Soerjomoelyono itu pun sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polri atas kasus menistakan agama.

Pria yang kini diduga berdiam di Jerman itu pun dilaporkan akan diburu untuk dibawa ke Indonesia. Nah, dari tempat berdiamnya yang tidak diketaui banyak orang itulah, dia masih getol berceramah live melalui Zoom meeting maupun kanal YouTube. Selasa menjelang tengah malam WIB (20/4), wartawan JawaPos.com yang berada di Berlin, Jerman mewawancarainya secara ekslusif melalui Zoom yang juga disiarkan langsung di kanal YouTube Hagios Europe.

Paul mengaku dia tahu kalau dirinya sedang diburu untuk dibawa kembali ke Indonesia. Namun, dia menganggap dirinya tidak melakukan kesalahan. Menurutnya, dia menyampaikan kebenaran. ’’Ya, memang saya paham seperti itu risikonya,’’ ucap dia.

Namun, dia pun mengatakan, kalau apa yang dia sampaikan seharusnya tidak usah sampai bikin sakit hati.’’Siapa yang sakit hati sama saya? Ketua MUI, Menteri Agama, siapa lagi? Kalau memang sakit hati, berarti kadar keimannya masih cetek,’’ ujarnya. Dia pun secara khusus menantang Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut untuk berdebat mengenai keagamaan.

’’Kalau Gus Yaqut, Ketua MUI dan ketua PBNU benar-benar berilmu agama tinggi, maka ucapan saya ini akan dianggap guyonan saja, untuk mentertawakan diri sendiri, dan bahkan bisa mendidik umat untuk belajar memahami orang lain,’’ urainya.

Namun demikian, dia tidak mengelak, kalau dirinya saat ini hidup dalam kewaspadaan ekstra. Sebab, perkataannya yang mengatakan bahwa dia adalah Nabi ke-26, dan ucapan lain yang menyinggung Nabi Muhammad SAW menimbulkan masalah baginya. ’’Yang bilang mau bunuh saya sudah banyak. Apakah itu terjadi, ya tidak tahu. Tapi kan saya harus waspada,’’ paparnya.

Karena itulah, dia bilang, menutup semua komunikasi dengan keluarganya di Indonesia demi keselamatan mereka. Pria yang menyebut dirinya sebagai pastor itu menuturkan, dia melakukan live secara online itu juga sebagai salah satu upaya untuk mengabarkan bahwa dirinya baik-baik saja. ’’Saya sudah tidak berkomunikasi dengan keluarga. Tapi, saya yakin mereka tahu. Beritanya begitu gencar di Indonesia,’’ tukasnya. (*)

 

Saksikan video menarik berikut ini:

 

 

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tentang Penulis: Redaksi

Pimprus
Website media INFOMURNI merupakan website resmi yang berbadan hukum, Berisikan berbagai informasi untuk publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.