[ad_1]
Aceh Besar, IDN Times – Seekor Paus Balin ditemukan mati dan terdampar di teluk kawasan pesisir Gampong Lambaro Neujid, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Aceh.
Informasi mengenai adanya bangkai paus ini diketahui pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang setelah adanya laporan dari masyarakat Gampong Development Institute (GDI), pada Kamis (31/12/2020) lalu.
“Kami kemudian ke lapangan dan melihat langsung kondisi bangkai mamalia laut yang terdampar ini dan berusaha melakukan penanganan,” kata Staf BPSPL, Kris Handoko, pada Selasa (5/1/2021).
1. Kepala paus sudah tidak ada, diduga telah mati lebih dari 20 hari
Kris mengatakan, awal ditemukan warga kondisi mamalia laut tersebut sudah dalam kategori kode lima atau hanya tinggal tulang-belulang dan hanya sedikit kulit.
Bahkan hasil identifikasi, paus yang memilih panjang lebih kurang 7,3 meter dengan lebar 2 meter itu sudah tidak lagi memiliki kepala. “Maka diperkirakan sekitar 20 hari lebih sudah mati,” ujarnya.
2. Belum bisa mengetahui penyebab kematian paus
Staf BPSPL Padang itu menyampaikan, pihaknya maupun tim gabungan yang diturunkan, belum bisa memastikan apa penyebab kematian Paus Balin tersebut.
Tubuh paus yang sudah rusak menjadi alasan sehingga tidak bisa lagi dilakukan nekropsi. Jika pun tetap ingin mengetahui, harus menunggu hingga beberapa bulan ke depan sampai dilakukan rekontruksi tulang-belulang.
“Jadi penyebab kita belum tahu. Mudah-mudahan dengan kita merekonstruksikan tulang-belulangnya kita bisa melihat penyebab kematian. Apakah disebabkan gigitan hewan atau apa,” ucap Kris.
3. Angin musim mempengaruhi paus hingga terdampar ke Aceh
Temuan bangkai Paus Balin bukanlah keluarga mamalia laut pertama yang ditemukan. November 2017 lalu, bahkan beberapa ekor paus sempat merapat ke pesisir pantai Kabupaten Aceh Besar.
Kris menduga hal ini dipengaruhi musim angin yang bertiup dari timur, sehingga membawa paus-paus sampai ke daerah dangkal.
“Fsktor cuaca berupa angin yang bertiup dari timur, diduga menjadi salah satu pengaruh paus terdampar di perairan Aceh,” jelasnya.
4. Bangkai Paus Balin langsung dikuburkan di lokasi temuan
Usai dilakukan identifikasi, bangkai Paus Balin yang tinggal tulang-belulang dan hanya tersisa sedikit kulit langsung dikuburkan, pada Senin (5/1/2021) kemarin.
“Setelah melakukan pengukuran kami langsung segera melakukan penguburan di lokasi tersebut, karena mengingat efektivitas dan efisiensi dari tujuan akhir adalah tidak mencemari area di lingkungan sekitar Gampong Lambaro Neujid ini,” kata Kris.
Tim sengaja menggunakan metode penguburan dalam menanam bangkai mamalia laut tersebut. Tujuannya, agar ke depan kuburan itu bisa digali kembali dan tulang-belulangnya diambil untuk edukasi
“Tulang belulangnya bisa kita gunakan sebagai objek penelitian dengan cara kita rekontruksi, restorasi, dirangkai, dan mungkin bisa menjadi wisata ke depannya,” tambahnya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs idntimes.com, klik link disini!