Pemkot Jogjakarta Atur Lagi Penyekatan Lalu Lintas Menuju Malioboro

oleh
oleh

[ad_1]

JawaPos.com–Pembatasan mobilitas masyarakat dengan melakukan penyekatan di akses masuk kawasan Malioboro mulai disesuaikan dengan kondisi terkini di lapangan. Sehingga, tidak lagi ditutup selama 24 jam tetapi dibuka terbatas untuk periode waktu tertentu.

”Penyesuaian penyekatan di kawasan Malioboro sudah dilakukan sejak Rabu (21/7). Karena memang di berbagai akses masuk di perbatasan pun sudah dilakukan penyekatan secara ketat,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Jogjakarta Agus Winarto seperti dilansir dari Antara di Jogjakarta.

Ruas jalan utama menuju kawasan Malioboro dibuka dari pukul 06.00–17.00 WIB. Sehingga diharapkan lalu lintas di kawasan tersebut bisa mengalir. Namun demikian Agus menegaskan, pengaturan kembali penyekatan menuju Malioboro tersebut tidak ditujukan untuk memberikan akses masuk kepada wisatawan. Kebijakan itu untuk memberikan akses yang lebih baik terhadap pergerakan warga lokal.

”Jalan Malioboro bisa kembali dijadikan sebagai alternatif perlintasan. Di sepanjang Jalan Malioboro pun ada beberapa sektor esensial dan kritikal, seperti apotek dan juga restoran yang masih diperbolehkan beroperasi,” terang Agus.

Sedangkan untuk titik-titik penyekatan lain, Agus menyatakan, tidak melakukan perubahan apapun hingga PPKM berakhir pada 25 Juli.

Dia menambahkan, kegiatan random check terhadap pengguna jalan yang masuk ke Kota Jogjakarta juga tetap dilakukan. Kegiatan tersebut ditujukan untuk memberikan pesan ke masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di Kota Yogyakarta apabila bukan kegiatan esensial, kritikal, atau kegawatdaruratan.

”Kami periksa dokumen kelengkapan perjalanan mereka, mulai dari kartu vaksin, surat bebas Covid-19, dan dokumen lainnya. Dari luar Jogjakarta, semua rata-rata patuh. Hanya sekitar satu persen yang diputar balik,” tutur Agus.

Selama dilakukan penyekatan di sejumlah ruas jalan, mobilitas masyarakat atau volume kendaraan yang melintas di Kota Jogjakarta bisa ditekan hingga menjadi 31 persen pada siang hari dan turun menjadi 22 persen pada malam hari.

Sementara itu Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kawasan Cagar Budaya Ekwanto mengatakan, akan meminta petugas keamanan Malioboro, Jogoboro, untuk meningkatkan pengawasan saat akses Malioboro mulai dibuka secara terbatas. ”Tetap harus dilakukan pengawasan terutama jika terjadi kerumunan. Tetapi hingga saat ini kondisi Malioboro praktis cukup sepi. Tidak ada PKL dan toko-toko nonesensial pun masih tutup. Wisatawan juga tidak ada,” ujar Ekwanto.

Aktivitas ekonomi di Jalan Malioboro, lanjut Ekwanto, hanya terjadi di apotek dan sejumlah restoran. Namun, tetap tidak diperbolehkan makan di tempat.

”Sampai saat ini pun, lampu taman di sepanjang Jalan Malioboro tetap dimatikan pada pukul 20.00 WIB,” ucap Ekwanto.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tentang Penulis: Redaksi

Pimprus
Website media INFOMURNI merupakan website resmi yang berbadan hukum, Berisikan berbagai informasi untuk publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.