[ad_1]
JawaPos.com – Imunisasi Covid-19 untuk anak usia 12–17 tahun jadi prioritas berikutnya. Pemkot Surabaya sedang menyiapkan kebutuhan dan teknis suntik vaksin tersebut agar bisa segera terlaksana.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, pendataan jumlah anak usia tersebut jadi persiapan pertama pemkot. Data awal yang dimiliki pemkot berdasar data usia warga yang dipegang dinas kependudukan dan pencatatan sipil (dispendukcapil). ’’Saat ini tengah dipastikan jumlahnya,’’ ucapnya.
Perkiraan awal kebutuhan imunisasi Covid-19 untuk anak mencapai 3 juta dosis vaksin. Jumlah tersebut memang besar. Sebab, vaksin itu diperuntukkan suntik dosis pertama dan kedua. Apalagi, vaksinasi saat ini tidak hanya untuk warga ber-KTP Surabaya. Tapi, warga luar kota juga bisa divaksin di Surabaya.
Selepas pendataan, pemkot menyampaikan data tersebut ke Kementerian Kesehatan. Kemudian, bila telah mendapatkan persetujuan, vaksin baru diberikan.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya ingin mempercepat vaksinasi anak. Pasalnya, virus korona tidak pandang bulu. Sejumlah anak terpapar Covid-19.
Dari data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jatim, 2.949 anak di Jatim terinfeksi Covid-19. Penyebabnya, virus itu dibawa orang tua. Ketika pulang ke rumah, mereka abai. Tidak langsung membersihkan diri.
Eri menuturkan, data anak yang mendapatkan vaksin akan dipastikan kembali agar imunisasi tepat sasaran. Nanti dispendukcapil mengirim data ke camat, lurah, serta RT dan RW. ’’Validasi data dilakukan di wilayah,’’ jelasnya. Pelaksanaan vaksinasi bisa serempak di seluruh puskesmas. ”Target kami secepatnya,’’ ucapnya.
Sementara itu, vaksinasi usia 18 tahun ke atas telah berjalan. Hingga 30 Juni, 907.004 orang sudah divaksin dalam program tersebut. Jumlah itu belum termasuk vaksinasi gelombang sebelumnya yang menyasar lansia, petugas pelayanan publik, hingga petugas kesehatan.
Wakil Wali Kota Surabaya Armudji menuturkan, target vaksinasi per hari di fasilitas kesehatan itu minimal 200 orang. Puskesmas diperintahkan untuk bekerja sama dengan petugas kecamatan dan kelurahan. Ada rencana pemanfaatan balai RW untuk vaksinasi usia 18 tahun ke atas. Sebab, lokasinya dinilai cukup representatif dan mudah dijangkau warga.
Menurut Armudji, pemilihan balai RW juga didasari tingginya persebaran virus dalam beberapa hari terakhir. Vaksinasi dinilai lebih aman dilakukan di luar faskes. ’’Kami menilai pelaksanaan vaksinasi usia 18 tahun ke atas cukup penting. Mereka masuk kelompok produktif,” kata Armudji.
Baca Juga: Sah PPKM Darurat Diterapkan, Luhut: Nggak Ada Mal Buka Sampai 20 Juli
Hingga kini tidak ada hambatan berarti terkait program tersebut. Apalagi sedang ada pemberlakuan PPKM darurat. Warga lebih banyak bekerja dari rumah. Mereka bisa memanfaatkan waktu luang untuk mendatangi balai RW.
Armudji mengingatkan bahwa masyarakat harus mendaftar terlebih dahulu untuk bisa mengikuti vaksinasi usia 18 tahun ke atas. Pendaftaran bisa dilakukan secara online. ’’Warga yang sudah mendaftar akan mendapat undangan resmi,’’ jelasnya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!