[ad_1]
JawaPos.com–Pemerintah Kota Surabaya memproses aplikasi online yang menghubungkan produk-produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan pembeli. Aplikasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan pendapatan pemilik UMKM. Aplikasi itu juga bertujuan untuk pemerataan penjualan produk di lingkup Pemkot Surabaya.
”Jadi kami akan buat sistem di mana seluruh UMKM terhubung dengan organisasi perangkat daerah (OPD) pemkot, sehingga nanti terlihat UMKM mana saja yang sering dibeli OPD. Agar lebih merata mana saja yang barangnya belum terjual,” tutur Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada Sabtu (22/5).
Dalam sistem tersebut, OPD bisa memesan secara online. Bahkan, mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu, telah mewajibkan pegawai di lingkup pemkot untuk membeli produk UMKM. Di antaranya untuk konsumsi rapat, baju batik yang dikenakan tiap Kamis, dan lainnya.
”Pelajar akan mengenakan sepatu sekolah buatan UMKM. Kemudian seragam aparatur sipil negara (ASN) juga dijahitkan di UMKM. Bukan hanya makanan, tetapi semuanya dapat tersentuh,” ungkap Eri.
Eri meminta agar pelaku UMKM melaporkan omzetnya secara detail dan berkala setiap bulan. Sebab, itu menjadi penting karena dari pendapatan itu membawa berpengaruh pemerataan pada income UMKM yang lain. Dia mencontohkan, UMKM A pendapatannya pada Juni sekian, kemudian UMKM B dinilai sangat kecil. ”Maka kita akan support yang belum laku itu agar terjual semuanya,” ujar Eri.
Dengan aplikasi tersebut, Eri berharap UMKM dapat tumbuh dan bangkit di tengah pandemi Covid-19. Sebab, tidak ada yang lebih penting dari pada kesejahteraan rakyat. Apalagi UMKM merupakan ujung tombak penggerak ekonomi kota.
”Ibu-ibu kota ini tidak akan menjadi sebesar ini tanpa gotong royong panjenengan semua. Saya juga berterima kasih karena panjenengan luar biasa,” kata Eri.
Menyambut rencana itu, Kepala UMKM Kelurahan Tambaksari Hadisatul merasa senang. Sebab, dengan mewajibkan OPD, omzet diharapkan naik. ”Kalau dibantu marketing sama wali kota kan omzet bisa naik. Selama ini saya memasarkan online dan offline. Kalau ada aturan OPD wajib beli atau aplikasi, jadi banyak yang beli,” ujar Eri.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!