[ad_1]
JawaPos.com – Menjelang 72 jam hilang, kapal selam KRI Nanggala-402 belum juga ditemukan. Sampai saat ini pencarian difokuskan di 9 titik utama. Titik ini berdasarkan pemetaan data awal yang ditemukan oleh tim pencari.
“Data yang kami terima sampai dengan sore hari ini ada 9 titik (pencarian) termasuk ada yang tumpahan dan daya magnet sangat kuat,” kata Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad di Lanud Ngurah Rai, Bali, Jumat (23/4).
9 titik ini berjarak 23 nautical mile dari Bali. Sedangkan luas area pencarian sekitar 10 nautical mile. Tim pencari juga masih menunggu bantuan dari negara sahabat.
“Kemudian terkait clearance semuanya sudah clear, untuk yang AS Poseidon sudah klir, Australia juga sudah approve perjalanan sudah ada, yang dari negara luar sudah kita selesaikan,” jelas Riad.
Sebelumnya, kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan dekat Bali pada Rabu (21/4) sekitar pukul 03.00 WIB. KRI Nanggala-402 diketahui satu dari lima kapal selam yang dimiliki angkatan bersenjata Indonesia.
TNI AL memastikan jika KRI Nanggala-402 dalam keadaan layak menyelam. Kapal membawa 53 orang. Terdiri dari 49 ABK, 1 Komandan Satuan, dan 3 personel Arsenal.
Baca Juga: Reformasi ASN, Naik Pangkat Tiap Dua Tahun dan Usia Pensiun Ditambah
Baca Juga: Sudah Disetujui 30 Negara, Sinovac Produksi 2 Miliar Vaksin Covid-19
KRI Nanggala-402 ini awalnya hendak mengikuti latihan penembakan di laut Bali, pada Kamis (22/4) besok. Insiden hilang kontak ini diduga terjadi saat KRI Nanggala sedang melakukan gladi resik.
Sebagai informasi, KRI Nanggala-402 merupakan salah satu kapal selam dari lima kapal selam yang dimiliki Indonesia. Kapal ini diproduksi perushaan Jerman pada 1979. Dan dibeli oleh Indonesia pada 1981.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!