Pence Tolak Seruan Amandemen ke-25 untuk Makzulkan Trump

oleh
Amandemen

[ad_1]

Washington, D.C, IDN Times – Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence, secara resmi menolak seruan Amandemen ke-25 untuk memakzulkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dari jabatannya. Dengan demikian, keputusan pemakzulan Trump berdasarkan dari pemungutan suara para anggota DPR Amerika Serikat. Bagaimana awal ceritanya?

1. Pence merasa tidak percaya tindakan pemakzulan adalah untuk kepentingan bangsa Amerika Serikat

Pence Tolak Seruan Amandemen ke-25 untuk Makzulkan Trump

Dilansir dari The Guardian, pada hari Selasa, 12 Januari 2021, malam waktu setempat. Pence secara resmi mengumumkan untuk menolak seruan Amandemen ke-25 untuk memakzulkan Trump dari jabatannya, yang secara efektif membuka jalan bagi DPR untuk memutuskan apakah segera dilakukan pemakzulan terhadap Trump dengan proses pemungutan suara. Dalam sepucuk surat yang dikirim kepada Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi, Pence mengatakan tidak percaya terhadap seruan Amandemen ke-25 yang dianggap sebagai kepentingan terbaik bangsa Amerika Serikat atau konsisten dengan konstitusi yang berlaku di Amerika Serikat.

Pence juga memperingatkan bahwa upaya untuk menyingkirkan Trump dari jabatannya berisiko memecah belah bangsa Amerika Serikat. Surat tersebut datang setelah Pelosi memberikan ultimatum kepada Wakil Presiden Amerika Serikat, dengan memberikan waktu selama 24 jam dalam mengambil keputusan apakah memakzulkan Trump atau mengizinkan Trump menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat hingga akhir jabatannya. Pernyataan Pence pada umumnya menjadikan proses pemungutan suara oleh DPR Amerika Serikat sebagai isyarat simbolis dan mengatur proses pemungutan suara yang akan digelar pada hari Rabu, 13 Januari 2021, ini waktu setempat.

2. Trump mengecam upaya pemakzulan dirinya yang dilakukan oleh partai Demokrat

Pence Tolak Seruan Amandemen ke-25 untuk Makzulkan Trump

Trump angkat bicara mengenai upaya pemakzulan dirinya dari jabatannya di mana ia mengecam partai Demokrat karena memimpin upaya untuk memakzulkan sebelum masa jabatannya yang berakhir pekan depan dan tidak bertanggung jawab atas pemberontakan yang terjadi di luar gedung Capitol pada pekan lalu. Sebaliknya, dia mengklaim komentarnya yang menghasut kepada para loyalis di rapat umum yang digelar di Washington sebelum serangan di luar gedung Capitol terjadi, di mana dia mendesak mereka untuk berbaris ke Capitol dalam upaya terakhir membatalkan hasil akhir Pemilu Presiden Amerika Serikat yang digelar beberapa bulan lalu.

Bagi Trump, Amandemen ke-25 tidak berisiko bagi dirinya, akan tetapi justru kembali menghantui pemerintahan Biden serta Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden. Beberapa hari setelah kejadian, Trump sendiri meminta mereka untuk bertindak secara damai dan patriotik yang membuat suara rakyat bisa didengar. Namun, pihak Demokrat secara tegas tetap meminta untuk memakzulkan Trump dari jabatannya lantaran tindakan yang terjadi di luar gedung Capitol menjadikan peristiwa terburuk yang pernah ada dalam sejarah Amerika Serikat.

3. Beberapa anggota partai Republik juga mendukung pemakzulan terhadap Trump dari jabatannya

Pence Tolak Seruan Amandemen ke-25 untuk Makzulkan Trump

Tak hanya dari kubu partai Demokrat, beberapa anggota dari partai Republik juga mendukung adanya pemakzulan terhadap Trump. Seperti yang diungkapkan oleh anggota partai Republik, Liz Cheney, yang merupakan putri dari Dick Cheney (mantan Wakil Presiden Amerika Serikat), bersumpah untuk mendukung adanya pemakzulan terhadap Trump. Dia menilai tidak ada pengkhianatan yang lebih besar dari jabatannya oleh Presiden Amerika Serikat dan sumpahnya pada konstitusi.

Dua anggota DPR dari partai Republik, John Katko dan Adam Kinzinger, mengatakan bahwa mereka akan mendukung upaya pemakzulan. Pada hari Selasa, 12 Januari 2021, malam waktu setempat, anggota DPR dari partai Republik lainnya, Brian Fitzpatrick, telah memperkenalkan resolusi untuk mengecam Trump, teguran dari pihak Kongres yang tidak separah pemakzulan. Pemimpin partai Republik, Kevin McCarthy, dilaporkan telah memutuskan untuk tidak meminta anggota biasa dari partai untuk memberikan suara menentang tindakan pemakzulan.

Pemimpin Senat dari partai Republik, Mitch McConnell, mengatakan kepada orang kepercayaannya bahwa dia senang partai Demokrat ingin mendakwa Presiden karena dia yakin itu akan membantu menyingkirkan Trump dari partai Republik. McConnell menambahkan kepada rekan-rekannya di partai Republik bahwa dia yakin Presiden melakukan sebuah pelanggaran yang tidak dapat didakwa.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs idntimes.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.