Penelitian di Bidang Farmasi Terus Didorong Demi Kemandirian Indonesia

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Plt. Dirjen Diktiristek) Nizam mendorong dibangunnya kedaulatan dalam dunia farmasi di Indonesia. Salah satunya dapat dilakukan melalui program Kampus Merdeka, yakni dengan membangun kolaborasi antara peneliti, mahasiswa dan industri farmasi.

Menurut Nizam, Kampus Merdeka dapat menjadi platform penguatan, yaitu dengan program riset penelitian di mana mahasiswa dapat terjun langsung dalam suatu penelitian dan membantu memajukan dunia farmasi.

Ia mencontohkan, di tengah pandemi Covid-19, dengan menggandeng mahasiswa untuk menyelesaikan masalah, menjadi bukti bahwa ketika dalam situasi mendesak, kreativitas mahasiswa menjadi tinggi seperti adanya riset-riset terapan. Mulai dari pengembangan vaksin merah putih, alat-alat kesehatan seperti ventilator, robot nurse, GeNose, dan alat lainnya.

“Untuk kegiatan yang sedang berjalan adanya vaksin merdeka keliling, dengan 14 mobil khusus vaksinasi, vaksinasi merdeka dengan relawan mahasiswa kesehatan, pusat vaksinasi yang tersedia di perguruan tinggi serta kegiatan lainnya,” ujar dia, Kamis (19/8).

Dengan adanya kolaborasi riset di bidang farmasi, Nizam berharap dapat mengurangi ketergantungan impor obat-obatan yang saat ini hampir sekitar 50 persen. Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah pun telah memberikan dukungan seperti bantuan UKT, bantuan kuota, bantuan APD, bantuan peralatan lab sampai pendanaan riset terapan bagi perguruan tinggi.

“Diharapkan kita mampu mengurangi impor dan membangun kesehatan negeri ini dengan menggunakan produk dalam negeri,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI) Dayono Hadi Tjahjono menyampaikan, era pandemi ini mengubah banyak hal dari kegiatan pembelajaran, kegiatan praktikum sampai penelitian. Meskipun demikian, ia berharap ada inovasi dan kreasi dalam penelitian farmasi.

“Salah satunya dengan kegiatan seminar nasional ini, tentu menjadi wadah bagi dosen, peneliti, maupun mahasiswa untuk berbagi pengalaman seputar pembelajaran ataupun riset pengembangan,” tandasnya.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.