Polres Cilacap Periksa Enam Saksi Kebakaran Kilang Pertamina

oleh
oleh

[ad_1]

JawaPos.com–Kepolisian Resor Cilacap, Jawa Tengah, telah memeriksa enam orang saksi terkait kebakaran di area pertangkian 39 Kilang Pertamina Refinery Unit IV Cilacap.

”Kami telah memeriksa enam orang saksi, baik itu dari sekuriti yang di lingkungan luar, masyarakat, juga instansi samping yang mengetahui kejadian tersebut, sudah kami mintai keterangan dan masih akan berlanjut,” kata Kepala Polres Cilacap AKBP Leganek Mawardi seperti dilansir dari Antara di Head Office Pertamina RU IV Cilacap, Minggu (13/6).

Menurut dia, Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Kepolisian Daerah Jawa Tengah pada Sabtu (12/6) telah tiba di Pertamina RU IV Cilacap. Namun, masih fokus pada bukti digital forensik karena api baru padam pada Minggu (13/6). Tim Labfor memeriksa rekaman kamera pengintai (CCTV) untuk mengetahui kejadian per jamnya.

”Hasil pemeriksaan saksi, nanti kalau sudah fokus akan kami sampaikan. Namun saat ini masih kami ambil bagian-bagian yang berkaitan dengan kejadian itu,” terang Leganek Mawardi.

Kebakaran di area pertangkian 39 Pertamina RU IV Cilacap terjadi pada Jumat (11/6) pukul 19.45 WIB, di bundwill tangki 39T-205 dan berhasil dikendalikan kurang lebih satu jam setelah kejadian atau sekitar pukul 20.40 WIB. Akan tetapi saat dilakukan upaya pendinginan terhadap tangki 39T-205, muncul satu titik api di pipa outlet tangki 39T-203 yang akhirnya dapat dipadamkan pada Minggu (13/6) pukul 10.50 WIB.

Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional Djoko Priyono menyatakan, kebakaran di area pertangkian 39 Kilang Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah, sudah berhasil dipadamkan. ”Tadi pukul 10.50 WIB, alhamdulillah kawan-kawan RU IV Cilacap telah bisa memadamkan seluruh api di lingkungan sekitar tangki 39. Semuanya dalam kondisi lancar dan padam semua,” kata Djoko.

”Ini kalau kita hitung sekitar 1,5 hari dari saat kejadian timbulnya api sampai betul-betul api itu padam. Memang dalam waktu cepat. Kemarin sempat dinyatakan padam namun ternyata ada titik-titik api, satu titik api yang masih menyala, sehingga bisa dipadamkan secara tuntas tadi (13/6) pada pukul 10.50 WIB,” tambah Djoko.

Dia mengatakan, perusahaan sampai saat ini masih memantau proses pendinginan di area pertangkian tempat kebakaran terjadi. Suhu tangki yang terdampak kebakaran juga diukur.

”Alhamdulillah temperatur di tangki sekitar 35 derajat Celsius. Artinya, kami bisa pastikan bahwa dengan temperatur tersebut tidak ada auto ignition (pengapian otomatis),” tutur Djoko.

Djoko memastikan, kebakaran di area pertangkian tidak sampai mengganggu operasi kilang. Kilang Pertamina RU IV Cilacap bisa beroperasi sebagaimana biasa, menghasilkan bahan bakar dan produk lain serta menyalurkannya ke wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Jogjakarta, serta sebagian Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Saat ditanya mengenai kandungan paraxylene  di dalam tangki, Djoko mengatakan, komponen paraxylene hampir sama dengan pertamax. ”Isinya sebenarnya intermedia sebelum menjadi bahan petrokimia. Kami ini, baju kami kotor semua, tadi kami juga fighting (berjuang) di sana (lokasi kebakaran) bersama dengan teman-teman. Enggak ada masalah, alhamdulillah masih sehat walafiat, enggak ada pengaruhnya terhadap kesehatan,” tutur Djoko.

Berkenaan dengan sumur warga Kelurahan Kutawaru yang tercemar air hujan bercampur abu dari kebakaran di Kilang Pertamina Cilacap, dia mengatakan bahwa perusahaan sudah menurunkan personel untuk menyalurkan bantuan air bersih kepada warga.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tentang Penulis: admin

Gambar Gravatar
Website media INFOMURNI merupakan website resmi yang berbadan hukum, Berisikan berbagai informasi untuk publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.